ADVERTISEMENT

Webinar Bali Rebound: Strategi Promosi Pariwisata Bali dalam Mendukung Peningkatan Perekonomian Nasional

Jumat, 24 September 2021 22:05 WIB

Share
Webinar Wisata Aman di Era Adaptasi Kebiasaan Baru. (foto: ist)
Webinar Wisata Aman di Era Adaptasi Kebiasaan Baru. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA . CO.ID - Pulau  Bali  pulau Indah  sudah cukup dikenal dengan kekentalan  adat dan budayanya.  Terkait itu, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kemkominfo, mengadakan webinar 'Bali Rebound: Wisata Aman di Era Adaptasi Kebiasaan Baru: Strategi Promosi Pariwisata Bali dalam Mendukung Peningkatan Perekonomian Nasional, Kamis (23/9/20021) yang disiarkan melalui Zoom dan kanal YouTube DJIKP.

Webinar ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo dengan melibatkan lebih dari 250 orang peserta secara daring.

"Pemerintah, baik Pusat maupun Provinsi, telah melakukan berbagai upaya untuk memulihkan kondisi ini, termasuk menuntaskan program vaksinasi massal. Bali sudah menyelesaikan hampir 100% dosis vaksin pertama dan telah mencapai hampir 70% untuk dosis kedua. Diharapkan proses vaksinasi telah mencapi 100% pada bulan Oktober ini," kata Ni Luh Made Wiratmi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan sekda Provinsi Bali, mewakili Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati dalam mengawali webinar.

Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi pionir dalam menggiatkan pariwisata Bali. Semoga dapat menyatukan kita bersama dalam mendukung visi misi Bali demi menuju Bali era baru yakni menjaga alam Bali, mensejahterakan Bali, dan memajukan ekonomi Bali demi menuju Bali era baru.

Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Septriana Tangkary juga turut menambahkan bahwa dengan sebelum pandemi, Bali sangat ramai dan gemerlap, berbanding 360 derajat di masa pandemi sekarang ini.

Dengan adanya acara I Miss You Bali, rakyat Indonesia mari bersama-sama memulihkan kembali pariwisata Bali dan Indonesia. Yang terpenting adalah penginapan dan daerah wisata telah memenuhi standar CHSE, sehingga masyarakat yang ingin mengunjungi Bali kembali dapat merasa aman, nyaman, dan tentram.

"Gernas BBI dan PADI Indonesia untuk modal usaha, diharapkan dapat mengangkat industri kecil menengah (IKM) di Bali, meningkatkan jumlah pelaku IKM yang masuk di pemasaran online, menciptakan value creation bagi pelaku IKM, serta meningkatkan permintaan produk artisan. Kegiatan ini juga dapat menjadi salah satu atraksi dalam menjual pariwisata di Bali," ucapnya.

Ketua PHRI Kabupaten Badung, I Gusti Agung Ngr. Suryawijaya, pun turut hadir dan menjelaskan bahwa lahirnya pariwisata di Bali bermula dari Kuta pada tahun 1970, sehingga Kuta merupakan barometer pariwisata Bali. 90% masyarakat Kuta hidup dari pariwisata, sehingga sangat merasakan dampak dari pandemi Covid-19.

Saat ini tingkat hunian hotel di bali hanya mencapai 7-10% dengan jumlah wisatawan 3.000-4.000 wisatawan per hari.

"Pemulihan pariwisata dan ekonomi di Bali, diperlukan beberapa tahapan. Pertama, meningkatkan domestic market. Kedua, membuka Essential Business Travel, penerbangan internasional dibuka karena Bali sudah siap. Ketiga merancang Travel Corridor Arrangement dengan negara-negara low risk seperti UEA dan Korea Selatan. Keempat, melakukan open border untuk turis mancanegara. Masyarakat Bali harus komitmen melakukan disiplin protokol kesehatan untuk mengembalikan kepercayaan dunia," ucapnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT