JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Hari ini tampaknya menjadi hari yang ditunggu-tunggu para pelajar. Pasalnya proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah wilayah Jakarta mulai digelar.
Seperti halnya 109 siswa yang terdiri dari kelas 1 dan kelas 4 SDN 15 Pagi Cengkareng Barat, Cengkareng, Jakarta Barat tengah mengikuti PTM yang berlangsung serentak hari pertama ini.
Kepala sekolah SDN 15 Pagi, Ati Subagiarti mengatakan sebelum melakukan kegiatan PTM, sekolah terlebih dahulu telah lolos proses assesment 1 maupun assesment 2.
Pelaksanaan PTM bisa kembali digelar salah satunya berkat dukungan orang tua siswa yang mengizinkan anak-anaknya untuk belajar langsung di sekolah.
"Alhandulillah kali ini kita dapat melaksanakan PTM terbatas, juga ini karena dukungan orang tua murid, jadi banyak hal yang harus baik sekolah maupun orang tua murid siapkan," ujar Ati di SDN 15 Pagi Cengkareng Barat, Senin (30/8/2021).
Ia menyebut, persiapan yang dibutuhkan di antaranya terkait persiapan protokol kesehatan (prokes) oleh pihak sekolah maupun orang tua siswa kepada anaknya.
Orang tua siswa harus menyiapkan prokes untuk anaknya, mulai dari wajib memakai masker dan membawa Hand Sanitizer saat berangkat ke sekolah.
Pihak sekolah juga harus menyiapkan perlengkapan prokes seperti tempat mencuci tangan, mengimbau untuk menjaga jarak, serta melakukan pengecekan suhu tubuh kepada siswa sebelum masuk kelas.
Sebelum masuk kelas, para pelajar juga diwajibkan mencuci tangan.
Lanjut Ati, saking antusianya orang tua siswa yang ingin anaknya melakukan PTM di sekolah, mereka bahkan turut membantu membersihkan kelas sebelum kegiatan PTM dimulai.
"Kemarin mereka juga membantu bersih-bersih kelas, jadi ada juga yang datang orang tua membantu bersih-bersih. Alhamdulillah kita semua kerjasama itu sangat penting baik dengan guru maupun dengan orang tua murid," ungkap Ati.
Sementara itu, jumlah siswa yang ikut melaksanakan PTM hari pertama di SDN 15 Pagi Cengkareng Barat sebanyak 109 siswa dari 128 siswa yang ada yang terdiri dari kelas 1 dan kelas 4.
"Hari ini kelas 1 ada 50 siswa dan kelas 4 ada 59 siswa yang mengikuti PTM, itu yang diizinkan," jelas Ati.
Sementara itu, siswa yang tidak hadir tetap akan mendapatkan materi dari sekolah. Nantinya guru akan merekan pembelajaran selama di kelas dan melempar materi tersebut kepada orang tua siswa yang tidak dapat melaksanakan PTM.
Adapun siswa yang tidak dapat melaksanakan PTM, kata Ati, rata-rata siswa yang kondisinya masih belum sehat. Pihak sekolah juga tidak membolehkan siswa mengikuti PTM jika kondisi kesehatannya tidak sehat.
"Apakah batuk atau tidak jika batuk kita tidak mengizinkan masuk. Jadi untuk bersabar dulu biar sembuh dulu, ya itu untuk kesehatan anaknya juga untuk kesehatan di lingkungan sekolah juga," paparnya.
Lanjur Ati, kegiatan PTM ini akan dilanjutkan pada hari Rabu (1/9/2021) yang akan diikuti oleh siswa dari kelas 2 dan kelas 5. Sementara pada hari Selasanya (31/8/3021) dilakukan penyemprotan disinfektan.
"PTM dilakukan hanya 50 persen siswa yang dilakukan secara bergantian. Hari ini kelas 1 dan kelas 4, besok penyemprotan. hari Rabunya kelas 2 dan kelas 5, hari Kamis penyemprotan. Hari Jumat kelas 3 dan kelas 6," pungkasnya. (cr01)