JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Utusan China untuk PBB Chen Xu meminta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menyelidiki laboratorium (Lab) AS untuk mencari sumber virus corona, ketika Beijing membalas klaim bahwa Covid-19 muncul dari laboratorium China.
Surat Chen kepada Pimpinan WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada hari Selasa (24 Agustus) bertepatan dengan badan-badan intelijen Amerika Serikat yang memberikan laporan kepada Presiden Joe Biden tentang asal-usul pandemi.
"Jika beberapa pihak berpandangan bahwa hipotesis 'kebocoran lab' tetap terbuka, maka laboratorium Fort Detrick dan University of North Carolina (UNC) di AS yang harus tunduk pada penyelidikan transparan dengan akses penuh," kata sebuah pernyataan. diposting oleh misi China di Jenewa pada hari Rabu (25 Agustus), sebagaimana diktutip The Straits Times.
Dalam suratnya, Chen juga mencatat bahwa tim gabungan WHO-China menemukan bahwa tidak mungkin Covid-19 bocor dari Institut Virologi Wuhan, yang terletak di kota tempat virus pertama kali ditemukan.
Pada bulan Mei, Biden memerintahkan badan intelijen AS untuk menyelidiki dan memeriksa berbagai teori tentang bagaimana pandemi dimulai, seperti melalui kecelakaan laboratorium di laboratorium China, atau apakah virus itu pertama kali berasal dari hewan sebelum menyebar ke manusia.
Tinjauan 90 hari berakhir pada Selasa (24 Agustus), dengan Biden diberi pengarahan tentang temuannya.
Pejabat di Washington mengatakan akan memakan waktu beberapa hari sebelum versi laporan yang tidak dirahasiakan akan tersedia untuk umum.
Tetapi China melakukan serangan dalam beberapa minggu dan hari menjelang rilis laporan tersebut.
Itu menunjuk ke posting Facebook yang konon dari seorang peneliti Swiss, dan menggunakan musik rap dan kartun untuk mencoba dan membuat skeptisisme atas laporan AS dan mengaburkan temuannya.
Juru bicara kementerian luar negeri China dan media pemerintah mendorong teori bahwa virus itu bocor dari pangkalan militer Fort Detrick di Maryland, yang pernah menjadi pusat program senjata biomedis AS dan sekarang menjadi laboratorium yang melakukan penelitian virus.
Pada hari Rabu, Chen juga meminta WHO untuk menyelidiki laboratorium peneliti virus corona UNC Ralph Baric, yang dikenal melakukan penelitian "gain-of-function" di mana properti baru direkayasa menjadi virus corona.
Prof Baric berpendapat bahwa penelitian semacam itu diperlukan untuk mengembangkan vaksin dan perawatan terhadap virus yang muncul.
Pada hari Rabu, juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin kembali menuduh Washington mempolitisasi penyelidikan tentang asal-usul Covid-19.
"Pemerintah AS menggunakan apa yang disebut penyelidikan ini, bukan untuk menemukan kebenaran tentang asal usul virus corona, ini bukan laporan ilmiah berdasarkan fakta dan metode ilmiah. AS menyalahkan China dan melalaikan tanggung jawabnya atas kegagalannya untuk memerangi pandemi," kata Wang pada konferensi pers reguler. (*)