ADVERTISEMENT
Awas! ‘Wanita Kelelawar’ Peringatkan Masyarakat Dunia Segera Divaksin, Ungkap Varian Covid-19 yang Lebih Mematikan Akan Datang
Jumat, 27 Agustus 2021 17:00 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Ahli virologi China yang berada di pusat kontroversi asal Covid-19 telah memperingatkan masyarakat di seluruh dunia untuk segera divaksin karena akan ada lebih banyak wabah penyakit menular yang masih akan berdatangan.
Shi Zhengli, ilmuwan Institut Virologi Wuhan yang dikenal oleh rekan-rekannya sebagai 'wanita kelelawar' karena pekerjaan hidupnya meneliti penyakit pada kelelawar, mengeluarkan peringatan itu dalam sebuah wawancara di jaringan televisi China CHTN.
Dia mengatakan negara-negara di dunia perlu meningkatkan penelitian penyakit zoonosis, yang ditularkan dari hewan ke manusia.
Selain itu dia mengatakan negara-negara di dunia harus membagikan temuan mereka secara transparan dalam persiapan untuk wabah lebih lanjut dari jenis virus baru.
Shi mengatakan virus baru masih terus ditemukan bahkan ketika dunia terus memerangi pandemi saat ini.
“Jika kita ingin mencegah manusia menderita wabah penyakit menular berikutnya, kita harus terlebih dahulu mempelajari virus yang tidak diketahui ini yang dibawa oleh hewan liar di alam dan memberikan peringatan dini,” katanya kepada CHTN.
“Jika kita tidak mempelajarinya, mungkin akan ada wabah lain.”
Shi, yang menghabiskan waktu di Australia di Pusat Kesiapsiagaan Penyakit Australia CSIRO di Geelong lebih dari satu dekade lalu, berada di ujung tombak wabah ketika pertama kali muncul Desember lalu.
Dia kemudian mengakui bahwa dia awalnya takut virus itu bisa secara tidak sengaja bocor dari laboratoriumnya.
Dan dia mengatakan dia merasa sangat lega ketika ditetapkan bahwa urutan genetik Covid-19 tidak cocok dengan yang dia pelajari sebelumnya.
Akan tetapi dia terus dirundung rumor dan teori konspirasi. Shi mengatakan kepada Scientific American bahwa dia tertekan dengan adanya cerita-cerita itu tetap ada di internet dan di outlet media utama, dengan orang-orang seperti Presiden AS Donald Trump dan Menteri Luar Negerinya Mike Pompeo membuat tuduuhan bahwa virus itu berasal dari Institut Virologi Wuhan.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT