Dokter Ahli Paru Asal China Bongkar Fakta Vaksin Sinovac (Foto: Ist)

Internasional

Alhamdulillah, Dokter Ahli Paru Asal China Ini Bawa Kabar Gembira, Vaksin Sinovac Diklaim Mampu Lawan Serangan Varian Delta

Kamis 26 Agu 2021, 09:47 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Sebuah studi oleh tim yang dipimpin oleh ahli epidemiologi China ternama sekaligus dokter ahli paru, Zhong Nanshan menunjukkan bahwa dua suntikan vaksin nonaktif China masih efektif dalam mencegah varian Delta.

Hal itu dikarenakan tingkat kemanjuran menunjukkan bahwa ada sebanyak 59 persen secara keseluruhan dalam mencegah gejala yang disebabkan oleh varian selama wabah di Guangzhou China Selatan.

Penelitian, yang hasilnya diterbitkan dalam jurnal Emerging Microbes & Infections pada 14 Agustus ini menjelaskan bahwa dua suntikan vaksin Cina yang tidak aktif masing-masing 70,2 persen dan 100 persen efektif dalam mencegah gejala sedang hingga gejala serius.

Hal ini dilaporkan merupakan laporan data dunia nyata pertama tentang keefektifan vaksin tidak aktif China terhadap varian Delta.

Laporan ini didasarkan pada data dunia nyata dari 153 kasus yang dikonfirmasi dan 475 kontak dekat yang dikumpulkan selama wabah di Guangzhou, Provinsi Guangdong Cina Selatan, antara 18 Mei dan 20 Juni, yang disebabkan oleh varian Delta.

Selain itu, laporan yang ada juga menyimpulkan bahwa dua suntikan vaksin tidak aktif China masih efektif dalam mencegah varian tersebut.

Di antara kasus yang dikonfirmasi, 105 memiliki gejala sedang sementara 16 lainnya memiliki gejala serius atau kritis. Tak satu pun dari pasien serius atau kritis diberi vaksin, menurut laporan.

Di antara kasus yang divaksinasi, 61,3 persen menerima dua suntikan vaksin tidak aktif Sinovac dan 27,5 persen menerima dua suntikan Sinopharm. 10,4 persen lainnya diberi campuran vaksin dari kedua perusahaan.

Studi menunjukkan bahwa, berdasarkan sampel yang terbatas, satu suntikan vaksin yang tidak aktif hanya menunjukkan kemanjuran 14 persen dalam mencegah COVID-19.

Dikatakan bahwa prosedur dua suntikan vaksin Cina yang tidak aktif adalah 72,5 persen pada orang berusia 40-59 tahun. Vaksin ini bahkan lebih efektif pada wanita daripada pria karena menunjukkan kemanjuran 70,4 persen dalam mencegah gejala ringan pada pria dan 79,1 persen dalam mencegah gejala sedang pada wanita.

Sementara itu, vaksin Sinovac juga disebut-sebut mampu mengurangi risiko perawatan sebesar 96 persen dan menurunkan tingkat risiko kematian sebesar 98 persen.

Data tersebut didapatkan dari kajian cepat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes atas tingkat efektivitas vaksin Sinovac terhadap infeksi Covid-19 kepada tenaga kesehatan DKI Jakarta.

Menurut keterangan dari pihak Sinovac kepada laman Global Times, setiap vaksin memang tidak bisa memberikan perlindungan sebesar 100 persen terhadap serangan Covid-19.

Akan tetapi vaksin dapat berguna untuk mengurangi sejumlah gejala berat dan juga mampu mencegah angka kematian yang lebih tinggi.

Dalam studi baru yang dipresentasikan pada 31st European Congress of Clinical Microbiology & Infectious Diseases atau disebut juga Kongres Mikrobiologi Klinis & Penyakit Menular Eropa ke-31, para ilmuwan menjelaskan bahwa covid-19 CoronaVac (Sinovac) dapat memberikan perlindungan terhadap pasien Covid-19 yang bergejala sebesar 83,5 persen. Hal tersebut merupakan hasil uji coba Fase 3.

Selain itu para ilmuwan juga mengatakan bahwa vaksin Sinovac menawarkan perlindungan 100 persen terhadap dirawat di rumah sakit dengan covid-19.

Meski begitu, ini merupakan hasil sementara dan belum diketahui secara pasti tingkat perlindungan yang tepat terhadap rawat inap relatif rendah.

 

Kemudian studi yang diterbitkan oleh The New England Journal of Medicine (NEJM) mengemukakan bahwa vaksin Sinovac dinilai efektif menangkal serangan Covid-19 tetapi tidak sangat efektif seperti yang diharapkan dari uji coba.

Data yang dihimpun dari rakyat Chile mengungkapkan efektivitas perlindungan vaksin Sinovac sebesar 65,9 persen dari orang-orang yang sudah disuntik dosis lengkap dan 87,5 persen untuk pencegahan rawat inap.

Perlu diingat juga bahwa penyebab terpaparnya seseorang terhadap Covid-19 seharusnya tidak dinilai dari efektivitas vaksin karena macam-macam faktor bisa menyebabkan seseorang terpapar oleh virus asal Wuhan tersebut. (cr03)

Tags:
Vaksin Sinovac Ampuh Tangkal Covid-19 Varian DeltaVarian Delta Bisa Dicegah dengan Vaksin SinovacDokter Ahli Paru Sebut Vaksin Sinovac Manjur Atasi Varian DeltaVirus Covid-19 Varian Delta Bisa Ditangkal Vaksin Sinovac

Administrator

Reporter

Administrator

Editor