Karena melibatkan dua nama besar, kasus pencabulan bangkitkan kembali gerakan #MeToo di Cina. (Foto/unplashfreeimages)

Internasional

Melibatkan Dua Nama Besar, Kasus Pencabulan Bangkitkan Kembali Gerakan #MeToo di Cina

Rabu 25 Agu 2021, 16:56 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Karena melibatkan dua nama besar, kasus pencabulan bangkitkan kembali gerakan #MeToo di Cina.

Kasus pertama melibatkan nama manajer salah satu perusahaan swasta Alibaba dan kasus kedua melibatkan nama seorang aktor sekaligus penyanyi Kris Wu.

Perempuan yang merupakan pekerja di perusahaan Alibaba ini menceritakan bahwa dirinya mengalami tindak kekerasan seksual yang dilakukan oleh manajer dan salah satu klien perusahaan mereka.

Beberapa hari setelahnya, seorang perempuan berusia 19 tahun, Du Meizhu, melayangkan gugatan kepada Kris Wu atas tindak pencabulan anak di bawah umur.

Kedua korban tersebut mengunggah tuduhan mereka dengan buktinya melalui sosial media.

Hal ini menimbulkan reaksi warganet Cina kembali membangkitkan gerakan #MeToo melalui platform media sosial mereka.

Kasus pekerja Alibaba mendapat dukungan online melalui sekitar 6.000 orang yang menuntut keadilan atas sang korban.

Sementara itu, kasus yang menimpa Du Meizhu pun mampu membuat Kris Wu ditangkap pihak kepolisian Beijing pada tanggal 16 Agustus lalu dan membuat seluruh konten Kris Wu di platform media sosial Cina dihapus.

Meskipun kasus kekerasan dan pencabulan ini mampu menyulutkan kembali api dari gerakan #MeToo di Cina, namun sebenarnya gerakan ini mengalami kesulitan untuk perkembang di negara tersebut.

Melansir dari Bloomberg, perbincangan mengenai #MeToo di sosial media dan pergerakan feminisme serta anti-kekerasan dan pencabulan dibatasi oleh pemerintah Cina, bahkan tak sedikit yang diberhentikan.

“Gerakan seperti ini dapat bergerak di dalam negara-negara  yang memiliki kebebasan dalam masyarakatnya, tetapi di Cina hal itu hampir mustahil, gerakan ini hanya dapat dilakukan oleh individu-individu secara online,” ungkap Peneliti Human Research Watch Yaqiu Wang kepada Bloomberg.

Gerakan #MeToo merupakan gerakan yang mengkampanyekan perlawanan terhadap tindak kekerasan dan pencabulan.

Diawali pada tahun 2017, gerakan ini mulai dikenal setelah beberapa aktris menyuarakan tindak pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang produser Hollywood dengan nama Harvey Weinstein. 

Setelah kejadian itu, banyak perempuan dari berbagai belahan dunia mulai turut serta untuk meningkatkan kesadaran terhadap kekerasan dan pelecehan seksual serta ketimpangan hubungan yang berbasis gender.

Tagar #MeToo menjadi penghubung antara para korban kekerasan dan pelecehan seksual agar dapat membagikan kisah mereka serta memberi dukungan satu sama lain.

Melalui media sosial, gerakan #MeToo mulai meluas dan bermunculan di berbagai negara lainnya, seperti Jepang, Cina, Korea Selatan, Inggris, bahkan Indonesia.

Gerakan ini menjadi pendorong para korban untuk dapat membuka suara mereka yang mungkin telah dipendam lama hingga menciptakan trauma di dalam diri mereka. (nelsya namira putri)

Tags:
gerakan #metoopencabulankasus pencabukan tiongkokartis tiongkok lakukan pencabulanpemicu gerakan #metoo cina

Administrator

Reporter

Administrator

Editor