Ketakutan melanda warga Afghanistan pasca Taliban kembali menguasai negara mereka. (unplashfreeimages)

Internasional

Bayang-Bayang Masa Lalu Kekuasaan Taliban Hantui Perempuan Afghanistan

Jumat 20 Agu 2021, 13:49 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Setelah pernah mengambil alih kekuasaan pada 1996-2001, Taliban kembali menguasai Afghanistan pada Minggu 15 Agustus 2021.

Presiden Afghanistan meninggalkan Kabul di hari yang sama ketika Taliban berhasil menguasai Istana Kepresidenan Afghanistan.

Ketakutan melanda warga Afghanistan pasca Taliban kembali menguasai negara mereka, terutama para perempuan dan anak-anak. 

Mereka memiliki ketakutan apabila Taliban kembali menerapkan aturan-aturan kekuasaan seperti di masa lalu.

Semasa kekuasaan Taliban pada 1996-2001 di Afghanistan, terdapat banyak larangan yang diterapkan kepada perempuan dan anak-anak. 

Masa itu merupakan masa-masa yang suram bagi perempuan.

Berbagai aturan bagi perempuan membuat kehidupan mereka terkekang, seperti harus menutup wajah hingga kaki dengan burka, hanya diperbolehkan untuk keluar dengan muhrim-nya dan tidak diperbolehkan untuk bekerja.

Selain itu, Taliban juga hanya memperbolehkan anak-anak perempuan untuk mengenyam pendidikan sampai umur 10 tahun. 

Hak-hak perempuan dan anak-anak kembali diakui setelah kelompok tersebut tidak menguasai Afghanistan

Pada Selasa 17 Agustus 2021, juru bicara kelompok Taliban Zabihullah Mujahid muncul ke hadapan publik dan mengatakan bahwa akan menghormati hak-hak perempuan sesuai dengan yang ada di dalam hukum Islam.

Sayangnya, kekhawatiran akan masa-masa kelam itu harus menghinggapi para perempuan dan anak-anak di Afghanistan semenjak Taliban kembali menguasai negara mereka. 

Walaupun kelompok Taliban mengatakan akan menghormati hak-hak yang dimiliki warganya termasuk perempuan dan anak-anak, pasca kekuasan jatuh ke tangan Taliban banyak terjadi kejadian yang membuat para warga gelisah.

Dilansir dari New York Times, Khadija Amin, seorang jurnalis perempuan di salah satu stasiun televisi Afghanistan mengatakan ia dan seluruh jurnalis perempuan telah diberhentikan dari pekerjaannya.

Akibat sikap Taliban ini, para perempuan terutama mereka yang bekerja semakin resah dengan kelanjutan nasib mereka sebagai perempuan pekerja. 

Bayang-bayang perampasan hak-hak mereka di tahun 1996-2001 pun kembali menghantui.

“Apa yang saya harus lakukan selanjutnya? Generasi selanjutnya akan kehilangan semuanya, apa yang sudah diperjuangkan selama 20 tahun terakhir akan hilang begitu saja. Taliban tetaplah Taliban. Mereka tidak berubah,” ujar Khadija Amin dalam kutipan New York Times. (nelsya)

Tags:
taliban kembali kuasai afganistanafganistan dikuasai talibanwarga troma dengan kekuasaan taalibanperempuan afganistan troma dengan taliban

Administrator

Reporter

Administrator

Editor