JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kuatnya rasa nasionalisme dan demokrasi menjadi kunci pemersatu masyarakat Indonesia.
Hal itu pun sejalan dengan ciri multikultur yang dimiliki bangsa ini.
Adanya keinginan untuk tetap menciptakan itu, pun diutarakan Ketua Balitbang Golkar, Jerry Sambuaga dengan menyikapi yang terjadi di negara Afghanistan.
Negara tersebut dikuasai kembali oleh rezim taliban seiring rencana penarikan pasukan Amerika Serikat akhir Agustus ini.
Kata Jerry, sikap nasionalisme dan demokrasi di Tanah Air pernah disinggung Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto pada peringatan ke-50 CSIS beberapa waktu lalu.
Dalam pidato tersebut Airlangga menekankan pentingnya pendidikan demokrasi untuk menghadapi berbagai macam tantangan saat ini.
“Pidato Ketua Umum Golkar dalam sangat relevan ditinjau dari dua konteks, yaitu pandemi dan kedua menguatnya populisme selama satu dekade terakhir,” kata Jerry berdasarkan keterangannya pada Jumat (20/8/201).
Menurut Jerry, pandemi telah membuat kualitas demorkasi di berbagai negara menurun.
Trend ini merupakan imbas dari upaya penanganan pandemi yang memang harus lebih punya kendali kuat bagi perilaku masyarakat agar proses kurasi dan mitigasi bisa berjalan baik.
“Indonesia sendiri masih menunjukkan performa demokrasi yang cukup baik khususnya di sektor yang berkaitan dengan proses elektoral dan pluralism,” ujar Jerry yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri Perdagangan RI ini.
Dia menambahkan, pidato kebangsaan Airlangga juga dinilai relevan dalam kaitan menguatnya populisme, termasuk di Indonesia.