KH Nasaruddin Umar di acara tahlilan dan doa bersama 49 hari wafatnya Bapak H.Harmoko (foto: tangkapan layar Zoom)

NEWS

Tahlilan 40 Hari Wafatnya Bapak H. Harmoko, KH Nasaruddin Umar: Almarhum Bahagia

Jumat 13 Agu 2021, 00:02 WIB

TIDAK terasa 40 hari sudah tokoh nasional H. Harmoko tutup usia. Doa keluarga yang ditinggalkan, kerabat, sahabat, kolega, tokoh-tokoh dan masyarakat terus mengalir. Pada tahlilan 40 hari Kamis malam (12/8/2021) tak kurang dari 356 orang hadir dan berdoa bersama dipimpin oleh Prof. DR. KH Nasaruddin Umar, MA, Imam Besar Masjid Istiqlal yang digelar virtual.

ditayangkan slide show kegiatan H. Harmoko semasa aktif berbakti pada negara. Setelah itu ditayangkan slide show video perjalanan hidup almarhum yang dibuat dan dinyanyikan oleh Aisya, cucu.

Azisoko Harmoko, putra almarhum, menjelaskan  slide show tersebut. "Bapak sosok pekerja keras tidak kenal lelah mengabdi untuk rakyat, bangsa dan negara, penuh perhatian terhadap keluarga, humoris, jujur, bersahaja dan sederhana," jelas Azisoko. 

"Beliau adalah suri tauladan yang luar biasa. Insya Allah apa yang telah disuri tauladani oleh almarhum dapat diikuti juga oleh kami para anak cucu. Aamiin YRA," ucap Azisoko.

Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ny. Sri Romadhiyati Harmoko selaku sohibul hajat. Istri H. Harmoko ini menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah menyampaikan belasungkawa serta mendoakan H. Harmoko.

Ny. Sri mengucapkan terimakasih yang tinggi kepada Presiden Joko Widodo, Wapres Ma'ruf Amin, Ketua DPR Bambang Soesatyo, Akbar Tanjut, Menteri Kominfo J. Plate yang menjadi Irup saat pemakaman di TMP Kalibata, Anies Baswedan, Agung Laksono. "Juga sahabat-sahabat suami saya, Wiranto, Hendropriyono," kata Ny. Sri.

Ucapan terimakasih khusus disampikan mepada KH. Nasaruddin yang memimpin doa saat di pemakaman serta tahlilan sejak hari pertama. "Semoga mendapat balasan setimpal dari Allah SWT," ucapnya.

TAHLILAN

Acara inti, tahlilan membaca Yasin dipimpin oleh Ustad Masud Halimin, lalu dilanjutkan dengan tausyiah oleh KH Nasruddin. Dalam tausyiahnya KH NAsruddin menekankan pentinya doa, terutama kepada orang yang sudah meninggal.

"Rasulullah bersabda, induk dan puncak ibadah adalah berdoa," kata Imam Bedar Masjid Istiqlal ini. Doa kepada almarhum adalah hadiah yang membuat almarhum bahagia di alam kubur. KH Nasaruddin juga mengungkapkan, kehadiran 350 lebih peserta tahlilan, adalah sebuah kesaksian dan bukti bahwa almarhum H. Harmoko yang wafat di RSPAD pada 4 Juli lalu, adalah orang yang betul-betul baik sehingga banyak yang mendoakan. Doa dari ratusan orang membuat bahagia almarhum di alam kubur.

Di akhir acara, Azisoko menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah hadir.

Sebelum acara ditutup, Azisoko menyampaikan terimakasih kepada sejumlah pihak yang hadir pada tahlilan tadi malam. Kususnya kepada
Bpk Ibu Try Sutrisno;
Prof Nasaruddin Umar dan Ust Mas'ud
Bpk Ibu Akbar Tanjung; Bpk Agung Laksono; Bpk Ibu Rahadi Ramelan;
Bpk Hendardji Soepanji; Bpk Satya Yudha; Bpkk Musa Rajecksah;
Bpk Dave Laksono.

KESAN CUCU-CUCU

Sebagai penutup, adalah kesan-kesan dari para cucu terhadap sosok 'Bung Akung', panggilan sayang untuk sang kakek. "Kesan disampaikan oleh Harvi putra tertua dari Mbak Niken, Ariel putra kedua dari Mbak Ira dan Kaleela putri tertua saya," ungkap Azisoko. Secara bergantian, tiga cucu ini menyampaikan kesannya.

"Bung Akung pria penyayang, perhatian. Ia mengajarkan prinsip kehidupan. Bung Akung inspirasi bagi saya. Terimakasih atas nasihatnya Bung Akung," kata Harvi, cucu tertua.
Ariel, cucu lainnya juga sangat mengagumi Bung Akung. Dari sang kakeklah ia mengenal budaya tradisional khususnya Jawa. Bung Akung kerap mengajak cucu-cucunya keliling Jawa. "Saya dipaksa belajar gamelan, wayang, mendalang," ungkap Ariel. Semula remaja ini skeptis, tapi kini ia amat berterimakasih pada Bung Akung.

Kaleela juga punya kesan memdalam terhadap sang kakek. "Bung Akung humoris. Bila ketemu, Bung Akung selalu menggenggam tanganku erat, tanpa ingin melepaskannya," ucap Kaleela dengan suara lembut. Genggaman tangan Bung Akung kini tinggal kenangan yang tak kan terlupakan. Bung Akung kakek tercinta sudah damai di alam barzah, diiringi doa cucu-cucu tercinta. (Ird)

Tags:

Reporter

Administrator

Editor