Menag Nasaruddin Umar Dorong Optimalisasi Pengelolaan Zakat dan Wakaf

Sabtu 02 Nov 2024, 23:11 WIB
Foto: Menteri Agama Nasaruddin Umar saat hadiri ISEF ke-11 di JCC, Jakarta kemarin. (Dok. Kemenag)

Foto: Menteri Agama Nasaruddin Umar saat hadiri ISEF ke-11 di JCC, Jakarta kemarin. (Dok. Kemenag)

POSKOTA.CO.ID - Zakat dan wakaf jika dikelola dengan memanfaatkan teknologi akan menghasilkan solusi atas masalah global. Demikian yang diharapkan Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar kepada sejumlah pewarta usai Konferensi dan Pertemuan Tahunan World Zakat and Wakaf Forum (WZWFH), kemarin di Jakarta Convention Center, Jakarta. 

Konferensi yang mengusung tema "Tatanan Global Zakat Wakaf Baru: Komunitas Global yang Bersatu Berdasarkan Keadilan, Kasih Sayang, dan Kesejahteraan Bersama" ini diikuti oleh 43 negara anggota yang mempertemukan pemimpin global, praktisi, pengusaha, dan generasi muda. 

“Kita perlu mengkaji bagaimana zakat dan wakaf dapat menjadi jawaban atas berbagai tantangan dunia,” ujar Menag Nasaruddin dalam keterangannya Sabtu, 2 November 2024.

Menag menekankan pentingnya kemajuan teknologi. Menurutnya, teknologi digital mendukung transparansi dan efektivitas distribusi bagi masyarakat yang membutuhkan.  “Justru teknologi bisa memperluas jangkauan pengumpulan zakat dan wakaf hingga skala global, serta memastikan pemanfaatan dana secara produktif dan tepat sasaran,” lanjutnya.

Selain itu, Menag juga menyoroti bonus demografi di Indonesia sebagai peluang untuk memberdayakan generasi muda melalui pendidikan dan keterampilan yang didukung oleh dana zakat dan wakaf.  “Jika berhasil, dampak jangka panjang dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat akan semakin terasa,” tambahnya.

Kemenag saat ini mengimplementasikan empat program utama untuk memperkuat peran zakat dan wakaf, yaitu Kampung Zakat, KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat, Inkubasi Wakaf Produktif, dan Kota Wakaf. Program-program ini bertujuan mengoptimalkan zakat dan wakaf sebagai alat pemberdayaan ekonomi, bukan hanya sebagai ibadah.

Sementara itu Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Kamaruddin Amin yang juga menjabat sebagai Dirjen Bimas Islam, memperkenalkan Gerakan Indonesia Berwakaf dalam forum tersebut sebagai langkah strategis memaksimalkan potensi aset wakaf nasional. Melalui pilar inklusivitas, keberlanjutan, dan inovasi, gerakan ini berupaya memanfaatkan aset wakaf yang luas demi kesejahteraan masyarakat.

Kamaruddin menyebut, Indonesia memiliki 445.410 lokasi tanah wakaf, termasuk 36.240 madrasah, 1.100 kantor KUA, 220.000 masjid, dan 266.413 musala.

“Gerakan ini akan fokus mengembangkan aset-aset tersebut dalam sektor pendidikan, kesehatan, dan konservasi lingkungan. Selain mendukung madrasah, gerakan ini juga mendorong pendirian rumah sakit, pemberian beasiswa, serta inisiatif wakaf hijau untuk pelestarian alam,” ujar dia. (Ril)

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Berita Terkait
News Update