ADVERTISEMENT

Disebut Masuk Radar Bursa Cawapres PDIP, Nasaruddin Umar: 'Enjoy Mengurus Umat' 

Senin, 22 Mei 2023 05:34 WIB

Share
Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA. (foto: poskota/cr02/rika)
Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA. (foto: poskota/cr02/rika)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID –  'Enjoy mengurus umat'  dan jadi  pelayan umat. Hal itu dikatakan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar saat  ditanya kabar dirinya masuk radar bursa cawapres PDIP.

Apa pernyataan itu merupakan pesan untuk menolak tawaran PDIP? Nasaruddin menegaskan memang belum ada ajakan.

"Saya menghindari popularitas. Saya suka bekerja di belakang layar. Menolak itu kan kalo ada ajakan. Mau apa enggak? Enggak? Nah, bagi saya, ini kan belum ada ajakan. Apa yang mau ditolak? Bagi saya, saya akan bekerja sebagai pelayan umat," tuturnya.

Soal ada ajakan untuk mendampingi gubernur Jawa Tengah sebagai cawapres, Nasaruddin mengaku memiliki kebiasaan salat istikharah sebelum membuat keputusan.

"Saya itu biasanya kalau berhadapan dengan satu persoalan, ini tradisi pribadi saya. Suka menyelesaikan dengan salat istikharah. Mana yang terbaik kita minta kepada Allah, tapi  terus terang saya belum salat istikharah," ujar Nasaruddin di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (21/5).

Nasaruddin menegaskan belum memikirkan menjadi cawapres Ganjar. Ia  malah mengaku tak tahu dari mana bahasan itu.

"Oleh karena itu, saya tetap bekerja seperti apa adanya, karena memang belum ada progresif dari mana. Jadi, saya enggak tahu menahu di belakang kok tiba-tiba ada seperti ini, ya?"

Namun, Nasaruddin mengaku sudah sempat berkomunikasi dengan berbagai partai, di antaranya Partai NasDem dan Partai Golkar. Menurutnya, semua pimpinan parpol bersahabat dengannya.

"Ya, saya diundang halal bihalal oleh teman-teman kita di Partai NasDem, saya juga diundang ke Golkar saya diundang. Semua partai politik pernah undang saya karena semua pimpinannya sahabat saya kan," ucapnya.

Walau menegaskan belum ada ajakan dari partai banteng, Nassarudin akan melihat progres dari PDIP ke depannya. Namun, ia mengaku lebih nyaman dengan dirinya sekarang sebagai imam besar di Masjid Istiqlal.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT