JAKARTA, POSKOTA. CO.ID - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2021 sebesar 7,07 persen di antaranya didukung pesatnya penjualan otomotif.
"Pertumbuhan ini didukung pesatnya penjualan kendaraan bermotor dan penjualan ritel pada triwulan II 2021," " terang Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
Lutfi menegaskan penjualan mobil tumbuh 758,68 persen dan sepeda motor tumbuh 268,64 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Itu disampaikan Lutfi dalam acara dialog ‘Pertumbuhan Ekonomi dan Kinerja Perdagangan Indonesia Q2 –2021’, Kamis (5/8/2021) sore.
Dialog yang berlangsung secara virtual tersebut juga menghadirkan pembicara Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid dan ekonom Chatib Basri.
Mendag juga menegaskan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2021 sebesar 7,07 persen harus terus dijaga di tengah pandemi Covid-19.
Lutfi mengatakan pertumbuhan pada triwulan II sangat menggembirakan yaitu 7,07 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
Namun demikian, Lutfi mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dibayangi situasi pandemi. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II tahun ini memberi momentum yang baik bagi ekonomi Indonesia.
Namun, Mendag Lutfi tidak menafikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dibayang-bayangi dinamika kasus Covid-19.
“Hal yang perlu menjadi perhatian bersama di masa pandemi adalah perpindahan orang yang harus dapat dikendalikan,” kata Mendag Lutfi.
Pada kesempatan yang sama, ekonom Chatib Basri menilai pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang besar dipengaruhi peningkatan mobilitas pada triwulan II 2021 ketika kasus Covid-19 sedang landai.
“Pandemi (kasus Covid-19) turun, mobilitas meningkat. Permintaan naik akibat mobilitas kembali, permintaan di sektor rumah tangga ini direspons dengan penambahan produksi,” kata Chatib.Chatib.
Ia menilai pemerintah harus mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen tersebut. Tetapi hal ini harus dilakukan dengan tetap memperhatikan mobilitas masyarakat.
Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan pentingnya terus menggencarkan program vaksinasi agar Indonesia tidak ketinggalan momentum permintaan di pasar global.
Ia menilai, industri manufaktur Indonesia harus dapat beroperasi secara optimal agar permintaan komoditas global dapat diisi oleh produk-produk manufaktur dari Indonesia.
"Industri manufaktur yang esensial dan berorientasi ekspor seharusnya dapat menjawab peluang pasar global ini, tentu dengan syarat ada vaksinasi dan protokol kesehatan ketat yang diterapkan,” ujar dia. (johara)