Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat mengecek data stok vaksin di Kabupaten Grobogan. (ist)

Regional

Temukan Data Vaksin Covid-19 Kacau di Grobogan Jateng, Ganjar Pranowo Geram

Selasa 03 Agu 2021, 21:27 WIB

GROBOGAN, JATENG.POSKOTA.CO.ID - Gubenur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo geram atas penemuan data vaksin kacau di wilayahnya, ia pun langsung turun ke lapangan mengecek masalah tersebut.

Banyak daerah di Jateng yang kehabisan stok vaksin. Namun data yang dimiliki pemerintah pusat melalui aplikasi Smile menunjukkan daerah-daerah itu masih memiliki stok vaksin cukup banyak. Ternyata, data di aplikasi Smile tidak sesuai seperti di lapangan.

Ganjar bertolak ke Grobogan untuk melihat kondisi di sana.

Sebab sebelumnya, Bupati Grobogan selalu meminta tambahan vaksin, namun di data Smile, stok vaksin di kabupaten tersebut masih banyak sehingga tidak dikirim.

Saat mengecek vaksinasi di Desa Wolo, Ganjar menemukan titik persoalannya.

Ternyata, setiap acara vaksinasi, semua data diinput secara langsung melalui aplikasi Pcare. Baru setelah itu, data diinput melalui aplikasi Smile.

"Lha kenapa tidak ke Smile pak, kan itu pusat melihatnya pakai itu," tanya Ganjar ke petugas, Selasa (3/8/2021).

Kepala Dinas Kesehatan Grobogan, Slamet Widodo menjelaskan bahwa inputing data ke aplikasi Smile membutuhkan waktu yang lama.

Data baru diinput setelah direkap dari aplikasi Pcare.

"Itu butuh waktu lama pak, kami tiap hari kalau vaksinasi sudah langsung input ke aplikasi Pcare," jelasnya.

Pangkal Persoalan

Dari situlah Ganjar akhirnya menemukan pangkal persoalan, bahwa sebenarnya ada ketidakcocokan data antara pemerintah pusat dengan daerah.

Pemerintah pusat melihat stok masih banyak, karena inputing data ke aplikasi Smile belum sempurna.

"Saya hanya mau meluruskan saja, karena kemarin saat saya sampaikan ke pusat, hampir seluruh kabupaten protes. Lho kami sudah menyuntikkan banyak, dan sudah habis, kok datanya seolah-olah kami masih nyimpan stok. Ini bu Bupati Grobogan juga komplain, makanya langsung saya cek," katanya.

Ternyata lanjut dia, ada dua sistem yang perlu dikoreksi. Pertama Pcare, yakni aplikasi yang digunakan untuk menyimpan data setelah orang divaksin.

Setiap yang datang, divaksin langsung diinput.

"Ini (Pcare) sebenarnya adalah data paling riil. Sementara pusat yang dipakai acuan data dari aplikasi Smile. Ternyata butuh waktu lama untuk mengisi ke aplikasi Smile, mulai disuntik, direkap di aplikasi Pcare, baru dilaporkan. Lha ini kalau belum diinput di Smile, maka dibaca dan dianggap stok masih banyak," terangnya.

Untuk mengantisipasi hal itu, Ganjar mengusulkan agar ada integrasi data.

Ganjar meminta pemerintah pusat untuk juga melihat proses vaksinasi di aplikasi Pcare.

"Karena itu lebih realtime. Nanti kami evaluasi dengan Dinkes dan akan kami usulkan. Kebetulan pak Menkes tadi telpon, jadi sekaligus kami umumkan," tegasnya. (aji)

Tags:
Gubernur Jatengganjar pranowoGeram Perihal Perbedaan Data VaksinGrobogan

Administrator

Reporter

Administrator

Editor