Oleh: Sakti Sawung Umbaran**
HARMOKO, Hari-hari omong kosong.Itu ungkapan yang mungkin sangat umum ditujukan ke mantan Menteri Penerangan tiga periode di masa kepemimpinan Presiden Soeharto.
Ia juga mantan Ketua PWI Pusat, Ketua MPR, Fungsionaris Golkar dan entah beberapa jabatan lagi pernah dia pangku.Termasuk salah satu bos Pos Kota dan Ketua Umum Persatuan Bolabasket Indonesia.
Harmoko juga dikenal dengan ungkapan "atas petunjuk presiden," penyampai perkembangan sembilan bahan pokok termasuk cabe merah keriting dll.
Mungkin yg kesal dengan tampilannya seolah sebagai jurubicara Soeharto."Biar saja.Aku tau semua itu. Semua ada risikonya," kata Harmoko yg biasa kupanggil Om Moko.
Om Moko juga enteng saja bercerita hubungannya dengan Suharto setelah dia menyarankan agar orang nomor satu di Indonesia itu (soeharto) mundur sebagai Presiden padahal cuma beberapa waktu sebelumnya Harmoko juga yang menyampaikan rakyat Indonesia masih menginginkan Soeharto memimpin negara ini.
"Aku kan juga belajar politik sama bapakmu Wung," demikian dia (Harmoko) memanggilku.Sawung.
Aku kenal Om Moko lumayan lama.Baru sekitar 60 tahunan. Harmoko sering ngumpul bersama seniman Senen yangg lebih senang menyebut diri mereka Anak Senen. Semua tak jarang " makan-tidur" di rumahku ....eeh salah....rumah bokap di Kramat V.
Gapapa yak gw cerita bokap tuh Ketua Umum pertama PARFI, Persatuan Artis Film Indonesia.Waktu itu PARFI cuman satu dan kagak pecah.
Harmoko juga sering nginep dan perasaan gw dia disayang bokap. Hubungan gw sama Om Moko menurut gw cukup deket walau gw berusaha kagak mau sok deket.Emangnya siapa gue?
Mangkanya gw enteng ajah ngobrol sama Om Moko.Pake kaos oblong atau celana pendek kl abis maen bola, dia terima ajah di ruangnya.
Dia juga cerita pejabat laen nyang kl menurut gw mah berebut ngincer jabatan.Pengalaman sebagai wartawan membuat Harmoko mudah mengambil langkah tepat.
Seperti Moko dong,kataku.Di dunia Kang Ouw Moko tuh artinya iblis.Susah ditebak.Seperti biasa,Om Moko cuman ketawa enteng.
Perasaan gw udah kepanjangan neeh gw nulis tapi mohon izin deh...tanggung.
Gw tau Om Moko udah lumayan lama kena tremor tapi doi masing suka ke kantor.Kadang topi kupluk gw diminta dan disuruh pakein ke kepalanya.Disuruh
pake gelang biar rokenrol,Om Moko juga mau ajah.Kadang gw pikir sembarangan bingitz yak.Tapi itulah Om Moko.Dalam beberapa hal bisa cocok .
Tentu saja berita kepergiannya adalah duka bagiku walau sudah tau beliau lama sakit. I know how much I lost you.Kehilangan pimpinan yang unik sudah seperti keluarga dan teman.
Selamat jalan Om Moko.Keep rockin'
Harm rock!!! (**)
*) Sawung Sakti Umbaran adalah wartawan senior, kini sudah purnah bakti dari Poskota.
**) Tulisan ini diangkat dari catatan Sawung Sakti Umbaran di medsos Facebook, dengan seizinnya. Gaya penulisan tidak diubah.