ADVERTISEMENT

Atasi Masalah Kelangkaan Kedelai, DPR Mendesak Pemerintah Berikan Perluasan Lahan pada Petani

Senin, 21 Juni 2021 16:25 WIB

Share
Andi Akmal Pasluddin. (rizal)
Andi Akmal Pasluddin. (rizal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mengatasi kelangkahan kedelai, pemerintah diminta agar memberikan perluasan lahan dan insentif khusus kepada petani kedelai.

Demikian dikatakan Anggota Komisi IV DPR, Andi Akmal Pasluddin, Senin (21/6/2021).

Tujuannya agar ada upaya mengatasi dampak kelangkaan kedelai dalam negeri yang dampaknya bukan saja pada para petani, tapi juga kepada masyarakat terutama pedagang tempe dan tahu.

"Kelangkaan kedelai yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia merupakan persoalan klasik yang terus berulang dari tahun ke tahun," katanya politisi PKS ini. 

Kondisi alam yang kurang mendukung dan ketergantungan impor semakin memicu persoalan yang tidak kunjung usai karena persoalan ini merupakan persoalan utama pda komoditas kedelai. 

"Saya menyarankan ada perluasan lahan pertanian untuk kedelai dan pemeberian insentif agar petani kedelai melihat ada harapan yang menjanjikan ketika menanam kedelai," ujar Andi Akmal.

Ia mengatakan, pemerintah perlu menjaga stabilisasi produksi komoditas pangan hingga kondisi ekonomi para petani.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah penentuan harga yang menarik dimana didukung dengan subsidi harga.

Tapi semua itu perlu berproses terutama pembinaan dan pendampingan baik petani secara individu maupun secara kelembagaan. 

"Karena hingga saat ini, banyak petani kedelai yang apatis ketika hendak berproduksi, yang disebabkan tidak ada kejelasan dukungan pemerintah yang menjadikan situasi pasar tidak bersahabat dengan petani lokal," lanjut  Akmal.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT