KENAIKAN kasus positif dalam sepekan terakhir ini, hingga minggu kedua pascalebaran menunjukkan kenaikan yang cukup siginifikan. Pada Sabtu ( 29/05/2021) penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 6.565 orang sehingga kumulatif secara nasional menjadi 1.809.926.
Terbanyak disumbang oleh 5 provinsi, yakni Jawa Tengah sebesar 1.050 kasus, Jawa Barat 927 kasus, DKI Jakarta 898 kasus, Riau bertambah 652 kasus, Kepulauan Riau sebanyak 456 kasus.
Kenaian ini tentu menambah keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 secara nasional rata-rata sebesar 14,2 persen.
Kontribusi terbanyak dari 5 provinsi di Jawa, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten dan DI Yogyakarta.
Makna yang dapat kita serap adalah peningkatan kasus terjadi juga pada pasien dengan gejala sedang dan berat sehingga membutuhkan ruang isolasi dalam enam hari terakhir.
Data yang tersaji ini, seperti disebut Jubir Satgas Penanganan Covid, Prof Wiku Adisasmito, sebagai “alarm” keras terutama untuk provinsi-provinsi di Jawa, guna melakukan konsolidasi penanganan lebih baik dengan instansi terkait, dengan jajaran pimpinan daerah sehingga peningkatan kasus lebih terkendali.
Kita dapat pahami, mobilitas penduduk memasuki Jabodetabek pasca lebaran ini memang cukup tinggi. Arus balik lebaran terlihat terjadi peningkatan.
Penyekatan dilakukan di pintu masuk Jabodetabek dengan melakukan swab antigen secara acak kepada warga yang baru pulang mudik. Bahkan, warga yang masuk Jakarta, dipantau kondisi kesehatannya hingga kembali ke rumahnya masing-masing.
Adalah tim gabungan dari Tiga Pilar yang pro-aktif memantau warga dan memberiklan perlindungan dengan melakukan swab antigen secara gratis hingga ke rumah-rumah warga yang baru balik mudik.
Semua ini dilakukan untuk mencegah klaster lebaran di Jakarta, memutus mata rantai penyebaran demi menyelamatkan warga Jakarta dan sekitarnya.
Patut menjadi bahan kajian apakah tingginya testing dan tracing yang digelar di Jakarta dan sekitarnya ini, membuat tingkat keterisian tempat tidur isolasi rumah sakit rujukan Covid di Jakarta menjadi naik? Mengingat mereka yang tergejala sedang dan berat, akan dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid.
Langkah ini sangat positif karena mereka yang tergejala baik ringan maupun sedang segera terdeteksi dan diisolasi sebagai upaya mencegah penyebaran virus ke rumah tetangga dan lingkungan sekitarnya yang tidak mudik lebaran.
Apakah ini yang berimbas kepada kasus positif harian pasca lebaran di Jakarta lebih rendah dari Jawa Barat atau Jawa Tengah, setidaknya dua hari terakhir.
Misalnya per Sabtu (29/05/2021), tertinggi Jawa Tengah, kemudian Jawa Barat dan Jakarta. Per Jumat (28/05/2021) penambahan kasus positif 5.862 orang. Terbanyak Jawa Barat 1.206 kasus, Jawa Tengah 668 kasus dan Jakarta 802 kasus. (jokles)