ADVERTISEMENT

Makan Ngopi di Tempat Rekreasi Mahal, Terlalu!

Senin, 7 Juni 2021 09:45 WIB

Share
Sental-Sentil: Makan Ngopi di tempat Rekreasi Mahal, Terlalu! (kartunis: arif's)
Sental-Sentil: Makan Ngopi di tempat Rekreasi Mahal, Terlalu! (kartunis: arif's)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

KITA sepakat jalan-jalan. Tapi, ingat di tepat wisata nanti jangan main makan atau minum di warung. Tanya dulu ya, berapa harga nasi sepiring, pecel lele, ayam goreng, teh es manis, kopi atau sekadar mie rebus pakai telor. Oke. Jangan sampai terkaget-kaget, begitu bayar. “ Lho, kok mahal banget sih?”

Maka jadilah video yang kemudian dipamerkan pada pembaca medsos, lalu viral ramailah masyarakat komentar. Ada yang bilang. "Makanya, Tanya dulu, kalau mau jajan.”

“Gue juga pernah digetok, makan indomi di tempat wisata sama teh manis sekian puluh ribu,” kata seseorang. Dia katanya keblejok, mau marah malu sama pacar, nggak marah kocek bisa ambyar.

Banyak konsumen yang merasa terjebak, bukan saja makan di kaki lima, tapi juga di restoran, yang harganya sampai jutaan. Padahal kata si konsumen, kalau mau wajar nggak segitu mahal harganya.

Itulah yang disebut ‘aji mungpung’. Soto mie di Jakarta atau Jabotabek, hanya Rp15 ribu-20 ribu, eh di  luar kota bisa sampai Rp50 ribu? Itu kan nggetok, alias  memeras.

Itu baru soal makan, belum lagi makanan oleh-oleh yang biasa dibeli bagi wisatawan buat orang rumah saudara atau tetangga. Harganya juga kadang nggak masuk akal. Tapi, ya itu risiko, kalau mau beli ya silakan, kalau nggak ya ngapain dipaksakan, kan di dekat rumah tinggal juga banyak kok pasar yang dagang jajajan sekarang ini. Mau model apa?

 Ayo, siapa yang tinggal di Tangerang, misalnya. Mau cari jajanan berupa makanan mateng, kriuk atau buah. Ada yang namanya Pasar Lembang, Ciledug, berbagai macam buah. Pisang, nanas, semangka, jeruk, tales dan banyak lagi. Harganya,bisa nego dan wajarlah. Kalau beli di lokasi wisata hanya dapat satu, di situ bisa dapat lebih banyak.

Bukan ingin membandingkan. Tapi, ingat masyarakat sekarang ini kan sudah paham, jadi bisa memilih dan memilah. Yang namanya makanan atau kuliner di seluruh Indoensia ada dijual di mana-mana. Tinggal pilih, mau yang berkualitas, boleh tapi harganya jelas mahal. Mau yang biasa-biasa saja, atau KW  harganya bisa rendah.

Jadi ngapain ribut, ribet. Pokoknya, ini negeri demokrasi. Kita bisa pilih, bisa setuju Yes, dan bisa menolak, No!  Gitu aja kok repot!

“Eh, bos ngomong ngomong ngopi belum bayar, nih!”.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT