Hari Pertama uji coba sekolah tatap muka di SDN 01 Kedoya Selatan, Rabu (07/04/2021). (foto: cr01/poskota.co.id)

Opini

Sekolah Tatap Muka

Jumat 28 Mei 2021, 06:00 WIB

Oleh: Sutarta, Wartawan Poskota

PEMPROV DKI Jakarta akan melaksanakan uji coba sekolah tatap muka atau pembelajaran tatap muka (PTM) tahap ke II. Rencananya bakal digelar pada 7-24 Juni 2021.

Sebanyak 300 sekolah telah siap untuk mengikutinya. Saat ini tengah diasesmen, apakah memenuhi persyaratan atau tidak.

Sebelumnya pada uji coba sekolah tatap muka tahap I, yang diikuti 85 sekolah pada 7-29 April dinilai berjalan lancar.

Dari hasil evaluasi tidak ada laporan tentang kasus penyebaran Covid-19. Pelaksanaannya dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Pihak Dinas Pendidikan DKI berharap uji coba sekolah tatap muka tahap II, ada penambahan jumlah sekolah yang ikut. Termasuk pada pelaksanaan awal tahun baru 2021/2022 yang rencananya dilaksanakan bulan Juli 2021.

Melalui asesmen yang diikuti 300 sekolah tersebut, diharapkan banyak sekolah yang lolos. Sementara 85 sekolah yang ikut tahap I tak perlu lagi ikut asesmen. Namun pihak kepala sekolah harus membuat surat pertanggungjawaban mutlak.

Harapan dari Pemprov DKI ini juga menjadi harapan para orang tua dan peserta didik. Mereka ingin agar sekolah segera dibuka dan dilakukan secara tatap muka.

Banyak peserta didik yang merasa telah jenuh belajar secara daring. Karena belum dibukanya sekolah akibat pandemi Covid-19.

Sudah setahun lebih, hanya berkutat dengan ponsel saat mengikuti pembelajaran. Mereka ingin bersosialisasi, bertemu dengan sesama teman dan para guru di sekolah.

Namun mengingat masih dalam suasana pandemi Covid-19, tentunya harus dipersiapkan dengan baik. Jangan sampai niat baik dibukanya sekolah tatap muka justru menimbulkan klaster Covid-19 sekolah.

Apalagi saat uji coba sekolah tatap muka tahap I, masih banyak orang tua yang tidak mengizinkan putra putrinya ikut. Menurut Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria, orang tua yang mengizinkan anaknya ikut uji coba sekolah tatap muka hanya sekitar 30 persen. Sementara 70 persennya tidak memberi izin.

Hal ini menjadi tantangan bagi Pemprov DKI khususnya Dinas Pendidikan. Bagaimana bisa membuat orang tua siswa percaya kalau dibukanya sekolah tatap muka, dijamin aman. Artinya siswa siswi terjaga dari penularan Covid-19. Sehingga mengizinkan putra-putrinya ke sekolah.

Upaya Pemprov DKI yang melakukan berbagai upaya termasuk menerapkan protokol kesehatan ketat patut didukung. Mulai dari para guru yang telah menjalani vaksinasi. Sekolah tatap muka hanya untuk siswa kelas IV sampai VI SD, SMP dan SMA.

Tempat duduknya diatur dengan jaga jarak, jumlah siswa maksimal 50 persen kapasitas, waktu pembelajaran hanya 3-4 jam, adanya pengawasan dan lain-lain.

Selain itu, sekolah yang mengikuti asesmen untuk uji coba tahap II, setelah dinyatakan lolos masih harus diverifikasi. Selanjutnya tahap pelatihan, baru dilaksanakan uji coba. Berbagai proses dan pentahapan tersebut, agar pelaksanaan pembelajaran tatap muka berjalan aman.

Kita berharap dengan berbagai upaya tersebut, pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka tahap II berjalan sukses. Banyak orang tua yang mengizinkan putra-putrinya mengikutinya.

Sehingga bisa berlanjut pada pelaksanaan sekolah tatap muka pada awal tahun ajaran baru, pada Juli nanti. Tanpa adanya kasus laporan kasus Covid-19.

Tags:
SorotSekolah Tatap Muka

Administrator

Reporter

Guruh Nara Persada

Editor