LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Enden Mahyudin, Politikus Partai PDI Perjuangan Kabupaten Lebak menyoroti pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang. Menurutnya, pembangunan jalan tol yang merupakan proyek pembangunan strategis nasional itu kurang mantang perencanaannya.
Pasalnya, dalam pengerjaan jalan tol itu sering menyebabkan ratusan hektare sawah milik warga terendam banjir. Ratusan hektare areal sawah itu berada di pinggir Tol Serang-Panimbang, tepatnya berada di tiga desa yakni Desa Cisangu, Desa Bojongcae dan Desa Panancangan, Kecamatan Cibadak.
"Sepertinya kalau dilihat di lapangan dengan adanya beberapa jalan terowongan dan juga banjir pada ratusan hektare sawah di pinggiran jalan tol itu memperlihatkan perencanaan teknis yang belum matang. Padahal pembangunan ini melibatkan banyak ahli dan insinyur," kata Enden kepada Poskota.co.id di gedung DRPD Lebak, Rabu (21/4/2021).
Enden mengatakan, pihaknya sendiri sangat mengapresiasi dan mendukung pembangunan proyek strategis naisonal itu, karena dipastikan dengan keberadaan jalan tol itu dapat berdampak pada kemajuan pembangunan di Kabupaten Lebak.
Namun, katanya, pembangunan itu juga perlu perencanaan yang matang dengan memerhatikan berbagai dampak lingkungan yang dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar.
Karena, pembangunan jalan tol itu telah menyebabkan ratusan hektare areal sawah milik warga sekitar terendam banjir. Banjir itu yang tidak kunjung surut dalam beberapa hari, bahkan mingguan itu telah berdampak besar dengan menyebabkan ratusan hektare areal sawah milik warga itu mengalami gagal panen.
"Yang kini menjadi persoalan di masyarakat, biasanya mereka panen dalam satu tahun dua, namun sekarang tidak bisa karena adanya genangan air yang tidak kunjung surut selama berhari-hari itu," ujarnya.
Enden meminta pemerintah untuk mengevaluasi dan menangani dampak lingkungan dari pembangunan jalan tol itu.
Ia juga meminta pemerintah memikirkan nasib masyarakat yang terancam gagal panen akibat sawah mereka terendam air. Pasalnya, pertanian menjadi mata pencaharian warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Karena masyarakat tidak bisa panen, saya harap Pemerintah Pusat bisa memberikan kompensasi kepada masyarakat yang sawahnya terendam. Saya kira ini yang harus dipikirkan bersama, khususnya oleh Pemerintah Pusat," harapnya. (kontributor banten/yusuf permana)