ADVERTISEMENT

Legislator PKS Tolak Wacana Subsidi Gas Elpiji 3 Kg dan BBM Premium Dihapus

Selasa, 20 April 2021 14:00 WIB

Share
Ilustrasi gas elpiji 3 Kg atau gas melon. (foto: ist)
Ilustrasi gas elpiji 3 Kg atau gas melon. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Adanya wacana pengalihan subsidi dari barang ke orang (penerima)  kian mengemuka, di antaranya gas elpiji 3 kg alias gas melon. Kemudian rencana dihapuskannya premium ke BBM RON lebih besar. 

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyatakan tidak setuju dengan pengalihan subsidi dari barang ke orang.

"Saya kurang setuju. Sebelum ada data yang akurat by name by address mereka yang menjadi sasaran subsidi," kata politisi PKS ini, Selasa (20/4/2021).

Selama ini, katanya, soal data membuat masyarakat malah banyak yang protes. Persoalan data, pemerintah tidak boleh main-main. Harus akurat.

"Belum lagi seperti kasus bansos kemarin, yang terjadi adalah korupsi gila-gilaan," tegas  Doktor nuklir lulusan Tokyo Institute of Technology ini.

Untuk itu, katanya, diperlukan pendataan yang lebih akurat, agar pemberian subsidi disalahgunakan.

"Perlu pendataan yaang akurat mereka yang mendapat subsidi gas melon seperti nelayan, umkm, petani yang menggunakan untuk konverter air, rumah tangga miskin, dll.

Begitu juga penghapusan premium, Mulyanto tidak setuju sekarang ini untuk dilakukan.

"Kecuali pemerintah menurunkan harga penggantinya setara premium.  Aspek lingkungan saya setuju, namun ketika premium dihapus maka yang sisa hanya BBM mahal.  Ini berarti kenaikan harga BBM bagi masyarakat," tegasnya. (rizal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT