"Saat saya minta mereka ke polsek, mereka langsung menyalakan motor berusaha untuk kabur. Saya dan ponakan langsung menendang salah satu motor mereka hingga jatuh tersungkur," terangnya.
Mahligai kemudian langsung memiting salah satu dari perampok tersebut. Perampok itu sempat berusaha memberikan perlawanan.
"Dia bahkan mencoba mengeluarkan senjata api yang di selipkan dipinggangnya. Tapi ponakan saya langsung membantu merebut senjata yang sudah di genggaman pelaku itu," jelasnya.
Disaat itu tiga temannya tersebut mengeluarkan senjata api dan menembak ke arah Mahligai beserta ponakannya. Tiga perampok menembak dengan membabi buta.
"Tiga perampok itu masing-masing menembak membabi buta ke arah kami. Sekitar lebih dari lima kali, pokoknya dor-dor-dor-dor," katanya.
Mahligai yang sedang memiting salah satu perampok itu sempat panik. Namun, dia berusaha tetap tenang dan mencoba menjadi pelaku yang dalam penguasaannya dijadikan tameng.
"Saya jadikan pelaku yang dipiting buat tameng. Sebab saya sempat panik dan rada ngeri," paparnya.
Namun, Mahligai mengaku, ponakannya yang justru terkena tembak beserta adik iparnya. Mereka adalah Roy Fauzi (30) dan Atam (53).
Roy menderita luka di bagian pangkal lengan kanan atas. Sementara Atam, mengalami luka di bagian betis kaki kanan. Beruntungnya, nyawa keduanya masih selamat.
"Ponakan saya terkena tembak di pangkal lengan kanan atas. Kemudian adik ipar saya terkena di bagian betis kaki kanan. Alhamdulillah mereka tidak ada luka yang cukup serius," tandasnya.
Sehabis menembak, Mahligai mengaku, ketiga pelaku tersebut berhasil melarikan diri dengan sepeda motor berboncengan.
"Sementara satu pelaku berhasil kami amankan. Setelahnya kami menghubungi polisi untuk ditindaklanjuti," tandasnya.