JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menegaskan bahwa wakaf selama ini hanya digunakan dalam 3M (Masjid, Madrasah dan Makam/Kuburan).
"Namun melalui wakaf uang, harta benda wakaf menjadi lebih fleksibel dalam penggunaannya, apalagi potensial dana wakaf sangat besar mencapai Rp180 triliun per tahun," terang Wapres.
Itu disampaikan KH Ma'ruf Amin saat menjadi keynote speech di acara IDX CHANNEL SHARIA FAIR 2021 yang bertema : "Potensi Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia" di Jakarta, Senin (5/4/2021).
Acara itu juga menghadirkan pembicara Kepala Departemen Ekonomi Dan Keuangan syariah M Anwar Bashori, Direktur Eksekutif Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Ventje Rahardjo, dan lainnya.
Wapres menegaskan wakaf uang akan diinvestasikan yang hasilnya dikembalikan untuk kepentingan umat seperti untuk pendidikan, bantuan sosial, dan pengembangan usaha-usaha kecil syariah, dengan tidak mengurangi pokok wakafnya.
"Dengan potensi dana wakaf yang sangat besar itu, pemerintah telah melakukan upaya transformasi pengelolaan wakaf melalui Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU)," terang Wapres dalam sambutannya secara virtual dari kediaman resminya di Jakarta.
Dia mengatakan program GNWU merupakan upaya pemerintah di bawah koordinasi Badan Wakaf Indonesia (BWI), untuk memfasilitasi agar potensi wakaf uang dapat tergali dengan optimal dan pengelolaannya dilakukan secara lebih profesional dan akuntabel.
Pada bagian lain, Wapres juga menyebut Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia merupakan pasar yang sangat potensial untuk perkembangan ekonomi dan keuangan syariah.
" Meningkatnya halal awareness belakangan ini juga menumbuhkan industri halal lainnya di antaranya halal food, halal fashion, halal healthcare, halal travel, dan lsi-lainnya," tutur KH Ma'ruf Amin.
Pertumbuhan jumlah penduduk kelas menengah muslim juga semakin memperbesar potensi tersebut.
Sementara itu, dunia internasional juga telah mengakui pencapaian perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
"Sejumlah penghargaan yang telah diraih Indonesia dalam kontribusinya memajukan ekonomi dan keuangan syariah diantaranya adalah peringkat ke-2 dunia dalam pencapaian perkembangan industri keuangan Islam menurut laporan Islamic Finance Development Indicator (IFDI) tahun 2020, peringkat ke-4 dalam laporan State of The Global Islamic Indicator 2020/2021 yang diterbitkan oleh Dinar Standard, serta penghargaan kepada KNEKS dari Global Islamic Finance Awards (GIFA Awards) pada tahun 2020, " terang Wapres.
KH Ma'ruf Amin berharap besarnya potensi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang dimiliki Indonesia tersebut harus dimanfaatkan dengan optimal. (johara)