TANGSEL, POSKOTA.CO.ID - Humas Gereja HKBP Ciputat, Tony Hutajulung membenarkan keluarga muslim Adiyanto dan istrinya Kesi tinggal di lingkungan gereja.
Tony menuturkan, mereka tinggal bersama anaknya dan bekerja sebagai petugas kebersihan gereja sudah tiga tahun lamanya.
"Iyak benar keluarga pak Adiyanto, istrinya beserta anaknya tinggal di lingkungan gereja ini. Rumah itu memang disediakan dari pihak gereja untuk mereka," ujarnya kepada Poskota.co.id, di lokasi, Jumat (2/4/2021).
Tony menjelaskan, pihak Gereja HKBP Ciputat merasa terbantu dengan Adiyanto dan Kesi. Selama tiga tahun bekerja, keduanya juga dinilai sangat rajin.
"Selama mereka bekerja di sini pihak gereja merasa terbantu. Mereka sangat rajin mengurus taman, kebersihan gereja dan lainnya. Apalagi saat ini sedang paskah sangat terbantu," ungkapnya.
Menurut Tony, selama ini pihak gereja juga tidak melakukan pelarangan maupun pembatasan jika Kesi dan Adiyanto menunaikan ibadah umat islam.
"Tidak ada larangan dan batasan buat mereka untuk ibadah. Kami saling menghormati satu sama lain terkait soal ibadah," terangnya.
Tony menambahkan, semua fasilitas diberikan kepada keluarga Adiyanto. Mulai dari rumah hingga perabotan seperti televisi.
"Televisi juga kami sediakan untuk mereka. Sebab mereka juga ada anak yang butuh hiburan, makanya kita sediakan TV," tandasnya.
Dia berharap, Adiyanto beserta keluarganya bisa betah tinggal dan tetap bekerja untuk membantu Gereja HKBP Ciputat.
"Dari pada kami mencari orang lain, lebih mereka yang sudah terbukti kerjanya bagus dan rajin. Saya harap mereka betah karena kami penuhi fasilitas mereka," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Potret toleransi umat beragama terlihat di Gereja HKBP Ciputat, Tangerang Selatan.
Bagaimana tidak, di lingkungan Gereja HKBP Ciputat, terdapat satu keluarga muslim yang tinggal dan menetap di sana.
Satu keluarga itu bernama Adiyanto (51) bersama istrinya Kesi (41) dan ketiga anaknya. Mereka tinggal di sebuah rumah petak berukuran 4X7 meter.
Kesi menceritakan, sudah tiga tahun lamanya tinggal di lingkungan Gereja HKBP Ciputat. Rumah itu disediakan oleh pihak gereja.
"Sudah tiga tahun tinggal di sini. Nemuin natal itu sudah tiga kali sih. Rumah di sini sudah disediakan oleh pihak gereja, saya dan keluarga tinggal menempati saja," ujarnya ditemui Poskota di kediamannya, Jumat (2/4/2021).
Wanita asli Tegal ini mengaku, mulanya tinggal di dalam Terminal Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Di terminal, Kesi beserta suami dan anaknya tinggal sambil berjualan usaha warung makan serta warung kopi.
"Jadi kita usaha warung makan dan kopi di dalam terminal, sekaligus tidur di sana juga," ungkapnya. (ridsha vimanda nasution/kontributor)