ADVERTISEMENT

Sudah Enam Bulan Harga Kedelai di Serang Belum Turun, Kalangan DPRD Minta Gubernur Ambil Langkah Cepat

Rabu, 17 Maret 2021 16:36 WIB

Share
Sudah Enam Bulan Harga Kedelai di Serang Belum Turun, Kalangan DPRD Minta Gubernur Ambil Langkah Cepat

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG - Anggota komisi II DPRD Banten Mareta meminta Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) tidak tinggal diam terhadap persoalan tingginya harga kedelai yang sudah enam bulan terakhir yang belum turun.

Agar persoalan ini tidak terus berlarut-larut, Mareta mendorong agar WH segera mengambil langkah cepat, agar harga kedelai di pasaran bisa kembali stabil.

"Sekarang harga dipasaran itu sekitar Rp10.200/kg untuk jenis kedelai kualitas bagus, padahal dalam kondisi normal biasanya cuma Rp7.500/kg. Bahkan dalam satu bulan pernah sampai empat kali naik," kata Mareta, Selasa (17/3/2021) seusai menemui pengrajin tempe di Kramatwatu, Kabupaten Serang.

Baca juga: Enam Bulan Harga Kedelai Tak Kunjung Turun, Pengusaha Permak Ukuran Tempe di Pasaran

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini melanjutkan, kenaikan ini sangat terasa bagi sejumlah pengrajin tempe di Banten khususnya di Serang. Apalagi sekarang sedang dalam masa Pandemi Covid-19, dimana kondisi perekonomian masyarakat sedang dalam kesulitan.

Menurut Wakil Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PSI Provinsi Banten ini, kedelai merupakan bahan baku utama bagi perajin tempe. Kenaikan yang begitu besar ini sangat berdampak terhadap ekonomi perajin tempe se-Banten.

Salah satu yang menjadi penyelamat asupan protein bagi rakyat dengan harga terjangkau adalah tempe dan tahu. 

Baca juga: Dirjen PDN: Pemerintah Berkomitmen Jaga Harga Kedelai Impor di Tingkat Pengrajin Tahu dan Tempe Stabil

"Kenaikan harga kedelai yang dialami perajin di Banten, tak hanya memukul margin perajin, namun juga berpotensi mengganggu kontinyuitas supply tempe bagi masyarakat menengah bawah," jelasnya.

Dari kenaikan harga kedelai ini, lanjut Mareta, mengakibatkan perajin kesulitan mempertahankan skala usahanya. Ini yang membuat pasar tempe dan tahu berbeda. Konsumennya yang banyak adalah menengah bawah. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT