Menteri LHK Siti Nurbaya, didampingi Dirjen PSLB3 Rosa Vivien Ratnawati, Bupati Mojokerto, meninjau di Desa Bangun yang sempat mengolah sampah impor.

Nusantara

Gegara Mengolah Sampah Impor, Desa Bangun di Mojokerto Sempat Membuat Heboh, Kini Ada Solusi dari Kementerian LHK 

Sabtu 27 Feb 2021, 21:48 WIB

JAKARTA - Desa Bangun di Kabupaten Mojokerto, sempat membut heboh gegara aktivitas warga mengolah sampah impor. Desa itu mendapat sorotan karena dari segi lingkungan hidup, sangat mengkhawatirkan.

Kini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan solusi agar warga desa Bangun tetap mendapat penghasilan, dengan tidak mengolah sampah impor lagi.

Dalam hal ini, Kementerian LHK bersama Pemerintah Daerah Provinsi Jatim dan Kabupaten Mojokerto serta  akademisi Unair dan ITS, bersama-sama menyiapkan  untuk solusi  bagi masyarakat Desa Bangun.

Baca juga: Dirjen PSLB3 Rosa Vivien: Tiga Tujuan Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2021

Setelah sempat menjadi sorotan pada lebih dari setahun lalu, secara fisik lokasi permukiman warga Desa Bangun, sudah jauh lebih bersih karena masyarakat  sudah tidak lagi melakukan pilah sampah sisa impor dari pabrik kertas.

Menteri LHK Siti Nurbaya di Pendopo Desa Binangun bersama Plt Bupati dan Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah B3 (PSLB3), Rosa Vivien Ratnawati,  menyampaikan bahwa masyarakat Desa Bangun tetap memerlukan akses untuk kesejahteraannya.

Oleh karena itu, pemerintah segera  membantu fasilitasi dan mendorong langkah-langkah agar masyarakat tetap produktif.

Baca juga: Dirjen PSLB3: Limbah dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dilarang Dibuang di TPA

"Hari ini saya sudah melihat kondisinya di lapangan. KLHK segera konsolidasikan langkah-langkah yang bisa dilakukan, khususnya di bidang LHK. Akan terus kita intensifkan, agar masyarakat dapat bangkit perekonomiannya," kata Menteri Siti, saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Bangun, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (26/02/2021).

Menteri Siti  menegaskan, beberapa langkah yang secara nyata bisa dilakukan segera adalah menyiapkan Fasilitas Pusat Daur Ulang yang akan menyerap tenaga kerja.  Juga menyiapkan masyarakat membangun Bank Sampah  bagi sekitar 800-1000 KK.

“Saya minta Dirjen kaji bersama akademisi mungkin perlu dibangun sebanyak  3  sd 4 unit bank sampah.  Juga budidaya magot. Dan segera saja minggu depan Bu Dirjen bicara dengan pak Kades untuk bisa menyertakan pelatihan virtual yang akan dilaksanakan minggu depan. Kita harus bekerja cepat  untuk masyarakat, sesuai arahan Bapak Presiden, “ tutur Menteri Siti.

Baca juga: Dirjen PSLB3 KLHK: Indonesia Reekspor 428 Kontainer Plastik Bercampur Sampah dan Limbah B3

Bersama Plt Bupati dan Kepala Desa, Menteri Siti juga melakukan observasi wilayah  untuk pengembangan usaha produktif masyarakat yang lainnya seperti ekowisata fishing farm,  budidaya ikan lele, dan lain-lain.

“Lokasi desa ini sangat startegis  dan bisa menjadi Desa Pusat Pertumbuhan, karena dia berada betul-betul diwilayah kota atau urbanized rural,” imbuhnya.

 “Saya minta Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) pada konteks  kemitraan lingkungan juga bisa mengambil peran dukungan fasiltasi.  Saya juga minta Dirjen PSLB3  untuk coba   dilihat  peluang CSR, “ katanya. Karena kata Menteri Siti, desa ini  lokasi nya di tepi kota maka

Tentu  nanti juga dibarengi penghijauan tanaman pohon yang bermanfaat.

Mendukung dan Siapkan Lahan

Terkait hal tersebut, Pemerintah Daerah khususnya Desa Bangun menyambut baik dan mendukung langkah-langkah yang akan diambil.

Kepala Desa Bangun, Dedik Isharianto, mengatakan pihaknya telah menyiapkan lahan tanah bengkok desa untuk pengembangan kegiatan produktif masyarakat.

Dedik menyampaikan di wilayahnya hanya pengepul yang masih beroperasi sampah dari lokal, sebanyak 6 pengepul sampah plastik dan 3 pengepul kertas dan kardus.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Siti mengatakan kebijakan Presiden Joko Widodo untuk kesejahteraan masyarakat semakin kuat dan jelas, melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Kegiatan masyarakat dimudahkan, seperti pendirian koperasi, jadi tidak hanya untuk dunia usaha.

Pemerintah juga mempunyai kebijakan khusus untuk pembangunan desa.

"Dari Desa Bangun ini, kita dapat memetik pelajaran yang menguatkan kebijakan nasional bahwa sampah harus menjadi bahan baku yang bernilai," kata Menteri Siti.

Pada kunjungan kerjanya, Menteri Siti didampingi Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan B3 (PSLB3) Rosa Vivien Ratnawati, Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) Bambang Supriyanto, Staf Khusus Menteri LHK, Penasihat Senior Menteri LHK, Direktur Pengelolaan Sampah, dan pimpinan UPT KLHK Provinsi Jawa Timur. Turut hadir Plh. Bupati Mojokerto, Forpika Mojokerto, dan perangkat desa.

Setelah dari Desa Bangun, Menteri Siti juga melakukan kunjungan lapangan ke situs arkeologis dan antropologis Trowulan dan Kumitir di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. (*)

Tags:
Gegara Mengolah Sampah Impor,Desa Bangun di MojokertoSempat Membuat HebohKini Ada SolusiDari Kementerian LHK

Reporter

Administrator

Editor