TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Pekerja Migran Indonesia (PMI) Sanah (21), warga Desa Klutuk, Kecamatan Mekar Baru, Kabupaten Tangerang dikabarkan meninggal dunia di tempatnya bekerja. Kabar tersebut membuat orang tua Sanah, Ayanah merasa terpukul.
Ironisnya, hingga kini, Ayanah mengaku belum mendapatkan informasi tindak lanjutnya terkait kabar tersebut.
Pertama kali, Ayanah mendapat kabar itu dari seorang yang mengaku majikan putrinya, di Kota Madinah, Arab Saudi pada 27 Desember 2020 silam.
"Saya percaya kalau itu memang majikan anak saya karena sempat diceritakan. Tiba-tiba majikan itu kabarin anak saya meninggal," ujarnya kepada Poskota, Senin (1/2/2021).
Namun, Ayanah menuturkan, sampai satu bulan berlalu, keluarga belum menerima kejelasan tindak lanjut informasi tersebut.
Ayanah sebenarnya masih tak percaya jika belum melihat jenazah putrinya. Terlebih, dirinya sering berkomunikasi dengan putrinya setelah menjadi pekerja migran, pada April 2019.
"Empat kali komunikasi itu pada tahun 2019, sejak April dia sampai di sana. Tapi, dari tahun 2020 sampai sekarang tidak komunikasi lagi," jelasnya.
Ayanah mengaku, pihaknya sudah mencoba terus berkomunikasi dengan pihak penyedia pemberangkatan, namun terkesan tidak berkenan untuk bertemu.
"Saya coba temui sponsor pemberangkatan namanya H. Azis untuk mendapat kejelasan tapi seperti menutup diri. Tidak mau ditemui," ungkapnya.
Baca juga: Sidak Rumah Penampungan Pekerja Migran di Tangerang, Ini Pesan Kepala BP2MI
Ayanah berharap kabar terkait putrinya sudah meninggal itu tidak benar. Dia juga sudah meminta kepada pihak desa setempat untuk membantunya.
Sementara itu, Kepala Desa Klutuk, Maki menuturkan, bersama keluarga Sanah mendatangi rumah sponsor bertempat di Carenang. Namun, hasilnya nihil.
"Pihak sponsor tidak bisa ditemu saat saya bersama keluarga coba mendatangi rumahnya," sebutnya.
Maki menyebut, pihak sponsor semestinya bisa bertanggung jawab atas persoalan tersebut.
"Seharusnya mereka bertanggung jawab. Saya sudah komunikasikan dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang untuk tindak lanjutnya," pungkasnya. (ridsha/kontributor/tha)