Fasilitas Minyak Arab Saudi Diserang Kelompok Houthi, Dikecam Sejumlah Negara di Teluk

Senin 08 Mar 2021, 15:20 WIB
Kelompok Houthi yang berbasis di Yaman luncurkan serangan Pelabuhan Minyak Arab Saudi. (Arabnews /ist)

Kelompok Houthi yang berbasis di Yaman luncurkan serangan Pelabuhan Minyak Arab Saudi. (Arabnews /ist)

ARAB SAUDI,POSKOTA.CO.ID – Serangan terhadap fasilitas minyak di bagian timur Arab Saudi pada Minggu malam (7/3/2021) menuai kecaman. 

Sebab serangan tersebut dapat memengaruhi pasokan minyak dunia, dan mendorong naiknya harga minyak dunia. 

Melansir Arab News, Kementerian Energi Arab Saudi mengatakan, sebuah kapal tangki minyak di Pelabuhan Ras Tanura, salah satu pelabuhan pengiriman minyak terbesar di dunia, diserang dengan pesawat tak berawak (drone) pada Minggu (07/03/2021).

Pecahan peluru dari rudal balistik jatuh di dekat daerah pemukiman Saudi Aramco di Dhahran di mana ribuan karyawan lokal dan internasional perusahaan dan keluarga mereka tinggal.

Baca juga: Heboh Varian Baru Virus Corona Asal Inggris Ditemukan di Karawang, Diduga Dibawa Dua TKW Baru Pulang dari Arab Saudi

Serangan tersebut dilakukan oleh kelompok Houthi yang berbasis di Yaman dan didukung oleh Iran. 

Sekretaris Jenderal GCC Nayef Al-Hajraf mengatakan: "Serangan teroris ini tidak hanya menargetkan keamanan dan kemampuan ekonomi Kerajaan Arab Saudi, tetapi juga pusat saraf ekonomi global dan pasokan minyak, serta keamanan energi global." 

Dia mengatakan negara-negara Teluk mendukung Pemerintah Arab Saudi, dalam semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi kemampuan nasionalnya.

Uni Emirat Arab juga mengutuk serangan pesawat tak berawak Houthi di Arab Saudi, dan menyerukan komunitas internasional untuk mengambil "sikap tegas" terhadap serangan "berulang" oleh kelompok milisi.  

Baca juga: Antisipasi Arab Saudi Selengarakan Haji, Kemenag Minta Calon Jemaah Haji Divaksinasi

Bahrain dan Yordania juga mengutuk keras dan mengecam serangan yang berlanjut, dengan mengatakan itu merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum humaniter internasional, dan bertentangan dengan upaya internasional yang bertujuan untuk menyelesaikan konflik dan mencapai keamanan, stabilitas, pertumbuhan, dan kemakmuran bagi rakyat Yaman.

Berita Terkait
News Update