ADVERTISEMENT

Ketum KADIN Jakarta: Daging Sapi Tidak Langka, Yang Ada Pedagang Ditakuti Harga Sapi Hidup Akan Naik

Jumat, 22 Januari 2021 14:38 WIB

Share
Ketum KADIN Jakarta: Daging Sapi Tidak Langka, Yang Ada Pedagang Ditakuti Harga Sapi Hidup Akan Naik

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID  - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Diana Dewi mengatakan, bahwa sebenarnya tidak ada kelangkaan daging sapi, yang ada adalah mahalnya harga sapi hidup dari Australia.

"Harus bisa dibedakan, antara daging dan sapi. Kalau daging itu kemasannya dalam keadaan beku  dan bisa masukan ke dalam   peti container. Kalau daging posisinya cukup aman dibanding sapi hidup. Kalau untuk yang di pasar itu biasanya mereka menggunakan sapi hidup," katanya saat dihubungi, Jumat (22/12021).   

Kenyataannya, kata Diana,  sapi hidup itu yang mengalami kenaikan  harga, jadi bukan adanya kelangkaan. 

Baca juga: Penuhi Kebutuhan Daging Warga Jakarta, DKI Buka 5 Lokasi Penjualan

"Karena naik si pedagang dimasa pendemi di pasar sepi penjualannya. Nah, mereka (pedagang,red) mengkhawatirkan kenaikan harga yang terus akan naik. Jadi, mereka melakukan mogok ini  (tidak berdagang, red) karena sepi. Selain itu,  ada informasi yang didengung-dengungkan bahwa sapi hidup akan naik terus. Apa lagu menjelang Idul Fitri," beber CEO PT Suri Nusantara Jaya ini.

Diana mengatakan, biasanya pada awal tahun surat izin impor sudah untuk didapatkan. "Intinya, lambat prosesnya. Nah, ini yang dikhawatirkan oleh padagang. Hal ini  terus 'didengungkan' oleh oknum,  yang mengatakan sapi akan terus naik," ucapnya.

Baca juga: Kemendag Menjamin Stok Daging Sapi untuk Kebutuhan Nasional Tersedia Cukup

Akhirnya, lanjut Diana, supaya sapi hidup jangan naik-naik terus, maka para pedagang pun melakukan pemogokan dengan tujuan agar suara mereka soal sapi hidup naik  didengar oleh pemerintah. (rizal/tri)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT