JIKA ada kakek ora nyebut (tak tahu diri), Mbah Kasan, 70, lah orangnya. Saat usia 60 tahun, kawini Sulami, yang waktu itu berusia 25 tahunan. Akhirnya sang istri dibuat “bancakan” para tetangga. Punya anak 4, tapi yang tiga semua mirip para jiran yang berpastisipasi di ranjang malam Mbah Kasan.
Gairah lelaki memang tak pernah hilang meski usia senja, baik itu tokoh maupun orang biasa. Jika duda orang biasa, mau kawin lagi mikir biaya, kalau orang ngetop mikir siapa dianya. Karenanya, meski baru cerai dua minggu sudah dapat gebedan baru, itu mah biasa. Sebab dia punya benggol mampu untuk memanjakan bonggol. Boleh saja orang mengolok-olok, tapi bulan Desember-Januari yang banyak hujan, kedinginan siapa yang nanggung?
Mbah Kasan warga Weru Kabupaten Sukoharjo (Jateng), adalah orang kecil yang nafsunya besar. Sepuluh tahun lalu istrinya meninggal. Meski usia sudah kepala enam, dia masih juga butuh pendamping. Kebetulan anak-anaknya juga memahami aspirasi urusan bawah sang ayah. “Silakan bapak kawin lagi, kan kami tak bisa mengurus segala kebutuhan bapak,” begitu kata anak-anak.
Baca juga: Ngaku Dapat Bonus Kantor Ternyata Hanya Poroti Wil
Maunya anak-anak, Mbah Kasan bisa cari calon istri janda usia 50 tahunan. Tapi si kakek tak mau kawin sama janda alot, maunya yang muda. Ibarat sate kambing rasanya masih kenyoss-kenyoss. Ndilalah yang ditaksir perawan Sulami yang lebih pantas jadi anaknya. Tapi karena Mbah Kasan ini orang kaya di kampungnya, keluarga Sulami sangat mendukung perkawinan itu. Punya suami model Mbah Kasan, diyakini Sulami bakal mukti (bahagia), karena tinggal mamah karo mlumah.
Perkawinan berlangsung dan 2 tahun kemudian anak pertama Sulami pun lahir. Tapi ndilalah kersaning Allah, tak lama kemudian mbah Kasan kena penyakit diabetes mellitus alias kencing manis. Praktis gairah ranjangnya ngedrop, sehingga Sulami yang cantik dan seksi itu ibaratnya wastra lungsed ing sampiran (barang bagus ditelantarkan). Sulami yang masih muda nan enerjik, bisanya hanya gedabigan (gelisah) setiap malam.
Para tetangga terutama kaum lelaki, mulailah menjadikan Sulami sebagai trending topik. Banyak yang menaruh minat, meski di rumah sudah ada isri. Jika mereka kongkow-kongkow di pos keamanan, yang dibahas ya Sulami istri Mbah Kasan. Bahkan ada yang iseng mempelesetkan jinggle iklan mie instan. “……Indonesia tanah airku, Bu Lami seleraku……!”
Baca juga: Tak Layani Ajakan Kencan Wil Dibunuh Di Depan Ortu
Adalah Pak Guru Marsudi, 35, (kala itu) yang berminat mengisi kekosongan tersebut. Namanya guru, kan tak enak jika sampai ada jam pelajaran kosong, kasihan murid-murid. Diam-diam dia mulai mendekati Sulami, dan hanya hitungan hari dia sudah berhasil nggajuli (menggantikan) peran Mbah Kasan di atas ranjang. Jaman itu belum ada PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), sehingga dua semester kemudian, Sulami punya anak lagi yang mirip-mirip Pak Guru Marsudi.
Tahu Sulami bisa dilobi, tukang las Mukadi, 40, ikut-ikutan berpartisipasi. Dia pun berhasil mengencani bini Mbah Kasan. Sekitar 1,5 tahun kemudian Sulami punya anak lagi. Seperti anak Sulami sebelumnya, wajahnya juga mirip si tukang las. Lebih-lebih si bocah ini bau keringatnya juga mirip-mirip karbit buat ngelas. Dan ketika gede sedikit sudah demen mainan kacamata hitam!
Baca juga: Bila Perjaka Tua Kasmaran Cairan Pel Jadi Tanda Cinta
Selang beberapa lama hadirlah Kemino, 37, tukang bakso yang usahanya di Jakarta. Tahu di kampungnya ada mainan baru, coba-coba dia ikut berpartisipasi. Ternyata Sulami juga siap melayani. Sejak itu Kemino jadi betah di kampung. Dia beralasan, “Ngapain jauh-jauh jualan bakso di Jakarta, wong “bakso” miliknya juga laku keras di kampung sendiri.” Dan ketika Sulami hamil dan melahirkan, si bocah mirip tukang bakso modal urat itu.
Paling celaka si Kamid, 28, anak muda yang masih lholak-lholok (culun). Tahu bahwa Sulami yang seksi itu bisa jadi “piala bergilir”, mau ikut pula “bancakan” tanpa doa-doa mbah modin. Tapi malam-malam ngglibet di emperan Sulami, sudah dicurigai warga seiring dengan kelakuan pemilik rumah. Dia dibawa ke balai desa dan diinterogasi. Akhirnya mengaku mau kencan dengan Sulami, tapi keburu digerebek. Karena belum ada aksi, akhirnya Kamid dilepaskan. Mbah Kasan hanya menelan ludah, ternyata punya anak 4 yang 3 “setruman” tetangga semua.
Kan ada paket listrik gratis dari pemerintah, Mbah! (*/Gunarso TS)