​​​​​​​Bini Cantik Selalu Dibatasi Malah Tergoda Lelaki Lain

Jumat 08 Jan 2021, 07:30 WIB

JIKA rejeki pas-pasan, mending cari istri yang sedeng-sedang saja. Lihat nih nasib Wiyatno (34), dari Surabaya ini. Gaji kecil, istri doyan shoping. Begitu dibatasi gerakannya malah tergoda pria tajir. Akhirnya Indri (28), menggugat cerai ke Pengadilan Agama, agar bisa menikah dengan konglomerat muda.

Gadis cantik itu mahal ongkosnya, begitu kata penyanyi Mus Mulyadi. Maka jika rejeki pas-pasan alias gaji kecil, jangan mencari istri yang cantik. Gaji sebulan bisa ludes untuk belanja kebutuhan make up. Mending cari istri yang biasa-biasa saja. Jelek sedikit tapi memahami kondisi ekonomi. Toh kecantikan itu hanya terasa sebulan dua bulan. Bila rumahtanggga sudah berjalan 6 bulan, kecantikan bini menjadi biasa saja. Masih cantikan bini ……tetangga!

Wiyatno termasuk orang yang menyesal beristrikan bini cantik. Dulu saat hendak mendapatkan Indri, dia sudah getol bikin pencitraan dan kampanye hitam buat pesaingnya. Wiyatno berani mengaku sebagai pria amanah, penuh tanggung jawab pada keluarga. Dalam tempo setahun dua tahun, rumah tangganya bakal tinggal landas.

Baca juga: Bila Perjaka Tua Kasmaran Cairan Pel Jadi Tanda Cinta

Berkat kepandaianya melobi calmer dan calpar (calon ipar), semuanya mendukung Wiyatno sebagai suami impian, dan akhirnya jadilah dia mempersunting Indri. Para calon lain yang tersisih tertutup sudah peluangnya, karena rumahtangga Wiyatno-Indri tak mungkin hanya 1-2 periode. Memangnya ini Pilkada, apa?

Ternyata kebahagiaan rumah tangga Wiyatno hanya dinikmati sebulan dua bulan saja. Sebab bulan-bulan selebihnya sudah ketahuan karakter asli istrinya. Sesuai dengan kecantikan tubuhnya, Indri memang pesolek. Dia suka beli alat-alat make up yang mahal. Dia tak mau bedak murahan, apa lagi cukup tepung beras yang dicetak kemudian dicairkan kembali.

Dari gaji Wiyatno yang tak seberapa, hampir 50 persen dialokasikan untuk kebutuhan Indri ngadisalira (bersolek). Sejak itu sepak terjang Indri dibatasi, jangan terlalu banyak ke toko. Pasti bila ketemu alat-alat kecantikan, akan dibelinya. Istri sih enak pakai make up, tapi keuangan Wiyatno yang megap-megap.

Baca juga: Ngaku Dapat Bonus Kantor Ternyata Hanya Poroti Wil

Tentu saja Indri marah, karena kebebasan ekspresinya mulai dibatasi. Ini pelanggaran HAM berat. Sekarang dia kalau shoping diam-diam takut tak dapat IKUS (Izin Keluar Untuk Shoping) dari suami. Akibatnya keuangan rumahtangga Wiyatno berdarah-darah, bahkan mengalami defisit anggaran. Tinggal Wiyatno yang capek harus nomboki lewat pinjaman ke koperasi di kantornya.

Dari keseringan pergi diam-diam itu Indri kemudian kecantol dengan lelaki lain. Jika belanja cowok baru itu mau mbayari. Semakin akrab perkenalan tersebut, lama-lama PIL itu menjanjikan perkawinan asalkan mau cerai dengan suami. “Bersamaku semua bisa,” kata sicowok berkampanye persis SBY-JK saat mau nyapres 2004.

Ee, ternyata tawaran itu diterima bulat-bulat. Tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba dia minta suami untuk menceraikan dirinya. Dia beralasan, tak tahan selalu dikekang dan dibatasi. Tentu saja Indri tak mau mengaku bahwa sudah memiliki tokoh alernatip. Padahal dalam hatinya Indri bilang, “Hari ini gua lu ceraikan, dua minggu lagi gua kawin lagi.” Padahal Indri sama sekali bukanlah tokoh nasional.

Baca juga: Bagaimana Istri Tak Malu, Suami Ahli Celana Dalam

Karena siang malam tuntutannya cerai melulu, akhirnya Wiyatno pasrah saja. Dia merelakan istrinya menggugat cerai ke Pengadilan Agama. Hanya dua bulan proses perceraian itu berlangsung, dan begitu memperoleh surat cerai dan keduanya sudah pisah rumah, tahu-tahu ada kabar bahwa Indri sudah hendak menikah dengan lelaki tajir.

Namanya barang bagus dan mulus, tanpa lewat iklan mini langsung laku. (jpnn/gunarso ts)

Berita Terkait

News Update