JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kelurahan Kali Anyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat merupakan salah satu wilayah terpadat di DKI Jakarta. Wilayah seluas 0,32 Km2 tersebut dihuni 30.000 penduduk.
"Banyaknya warga ini membuat kami harus bekerja keras dalam memutus mata rantai penyebaran Covid 19 di Kali Anyar," kata Lurah Kali Anyar, Daniel Azka Alfarobi dalam acara Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Pos Kota bekerja sama dengan Satgas Covid-19, kemarin.
Acara yang dilaksanakan di permukiman padat di tengah Jalan Kali Anyar III, ini dihadiri Wapemred Pos Kota, Tri Broto, Ketua RW 01 Yanto Herwanto, Ketua FKDM Kali Anyar, ketua RT, kader Jumantik, kader PKK dan lainnya.
Baca juga: FGD Pos Kota di Cengkareng Barat: Covid 19 Bukan Hoaks, 3 M Jangan Kasih Kendor!
Menurut Daniel Azka, berkat kerja keras dan kekompakan Ketua RT, Ketua RW, kader Jumantik, PKK, tokoh masyarakat dan unsur Tiga Pilar, Kali Anyar dianggap berhasil dalam mengendalikan virus Covid-19 tersebut.
"Malah Pak RW 01 ini termasuk keras dalam mendisiplinkan warganya melaksanakan 3 M yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak," kata Daniel.
“Tidak jarang, Pak RW marah-marah jika warganya tidak pakai masker dan sedikit yang mengikuti rapid tes yang digelar instansi terkait,” sambungnya.
Baca juga: FGD Pos Kota di Sunter Agung: RT/RW Ujung Tombak Perangi Covid-19
BANTUAN MASKER
Ketua RW 01 Kelurahan Kali Anyar, Yanto Herwanto mengungkapkan, sejak awal merebak Covid-19 di Jakarta, pihaknya bersama unsur kelurahan langsung bekerja keras dibantu pengurus RT dan masyarakat.
"Di Kali Anyar banyak pengusaha konveksi. Meski tengah pandemi Covid, mereka rela memberikan bantuan masker kepada warga secara gratis," katanya.
'Inilah salah satu penyebab Kali Anyar berhasil menekan laju penyebaran Covid di masyarakat. Selain itu, melaksanakan penyemprotan disinfektan ke seluruh lingkungan," tandas Yanto Herwanto.
Hal senada diungkapkan Ketua RT 02, Ny.Ratih yang mengakui wilayahnya sangat padat namun berhasil menekan penyebaran Covid.
"Ada satu rumah ukuran 4×6 M2 diisi 20 orang. Ini sangat riskan penyebaran Covid di masyarakat. Namun, kami selaku pengurus RT selalu menginformasikan agar melaksanakan 3 M, meskipun di rumah," ujarnya. (tiyo/ta)