DKI Jakarta, Jawa Barat dan JawaTengah masih menjadi lima daerah terbesar penyumbang pertambahan kasus Covid -19. Pada Rabu (23/12/2020) lalu pertambahan kasus positif 7.514 orang, secara nasional menjadi 685.639 orang.
Pertambahan terbesar dari DKI Jakarta 1.954 kasus; Jawa Tengah 912 kasus; Jawa Barat 903 kasus; dan Jawa Timur 834 kasus.
Pada Kamis (24/12/2020) angka positif bertambah 7.199 orang, secara nasional menjadi 692.838 orang. DKI Jakarta masih sebagai penyumbang terbesar dengan 1.933 kasus, Jawa Tengah 891 kasus , Jawa Timur 734 kasus dan Jawa Barat 702 kasus.
Baca juga: Si Tajir Pamer, Si Miskin Pedih
Bicara Jakarta tak bisa dipisahkan dari Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek).
Istilah Jakarta - Bodetabek (Jabodetabek) muncul karena menyatunya aktivitas masyarakat Bodetabek di Jakarta. Berkegiatan ekonomi, bekerja dan mencari nafkah di Jakarta, tetapi bertempat tinggal di Bodetabek.
Jika tetangga kampung bertanya merantau ke mana, akan dijawab ke ke Jakarta, meski tinggal di wilayah Bodetabek.
Baca juga: Mari "Telanjangi" Diri Sendiri
Pergerakan penduduk dari Bodetabek ke Jakarta yang cukup tinggi berdampak kepada tingginya frekuensi interaksi sosial. Makin sering berinteraksi - bertatap muka kian berpotensi terjadinya penularan.
Ini menjadi satu penyebab mengapa tingkat penularan virus corona di kota-kota besar seperti Jakarta lebih tinggi.
Angka penularan dikhawatirkan bertambah besar pasca libur panjang Nataru.
Mengapa? Jawabnya karena yang liburan ke luar kota atau pulang kampung adalah warga Jabodetabek.
Baca juga: Ingat! Jangan Sampai usai Berlibur Transit ke RS
Menjadi kewajiban bagi pemimpin di Jabodetabek lebih mengantisipasi lonjakan kasus Covid. Angka riil akan terlihat sepekan setelah mereka pulang berliburan.
Kita berharap mereka yang berlibur tidak kendor menjalankan prokes 3M, bahkan lebih disiplin sehingga tidak terjadi lonjakan penularan.
Mari kita meningkatkan kesiagaan mencegah penularan dengan senantiasa memakai masker, menjaga jarak amanmenghindari kerumunan serta rutin mencuci tangan dengan sabun.
Baca juga: Nggak Ngampung, Nggak Korengan!
Bersiaga pula mengantisipasi jika terjadi lonjakan penularan.
Ini penting karena seperti dikatakan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen Doni Monardo, tingkat kedisiplinan masyarakat terhadap pelaksanaan protokol kesehatan 3M mengalami penurunan di hampir seluruh daerah, sejak awal November lalu. (jokles)