DEPOK – Setelah berhasil kabur dari penyekapan dan lingkungan kejahatan jual beli manusia untuk budak seks, gadis ABG, sebut saja MA, masih punya banyak cerita tentang kelompok Ladies Jakarta Gengster.
Menurut Gadis ABG ini, dia dan gadis-gadis yang disekap di apartemen, selain diajari dan disuruh melayani Om-om. oleh Ladies Jakarta Gengster juga diajari untuk membegal motor di jalanan.
Didampingi ibunya, dia mengungkapkan, kelompok itu raja tega, dan mengajarkan tindak kejahatan, saat dia disekap di lantai 25 satu apartemen di Jakarta.
Baca juga: Jahat, Gadis ABG Ini Dirayu Gengster Cewek, Ternyata Disekap Lalu Dijual untuk Melayani Om-om Setelah Dicekoki
"Saya disekap sama kelompok Ladies Jakarta Gengster di sebuah kamar lantar 25 Apartemen daerah Jakarta Pusat, diajari kejahatan," ujar gadis korban dari kejahatan kelompok Ladies Jakarta Gengster.
Didamping ibu dan Pembina Mitra Reskrim Community (MRC) Kota Depok Ipda Sarwo Edi, ia menuturkan, diajari melayani laki-laki, dan tingkah polah dunia hitam itu.
Bahkan, katanya, diajari untuk membegal pengendara motor di jalan. Kalau tidak menurut, mereka akan membunuhnya.
Baca juga: Gadis Cantik Chelsea Debra yang Kecelakaan di Jl Brawijaya Pamit Kerja Sebelum Meninggal
"Kalau tidak mau melakukan diancam akan dibunuh. Sekali melakukan begal korban bapak-bapak tua di Manggarai Jakarta Selatan, dengan mengancam menggunakan celurit setelah itu kabur," paparnya.
Selama dalam kamar, lanjut korban masih duduk di kelas 2 SMP ini, juga kerap mendapatkan penyiksaan dan dicecoki obat penenang.
"Otak kita didoktrin lalu pelaku salah satu ketua ladies Jakarta Gengster ini menyekap kita di dalam kamar dikunci dari luar, setelah itu kita terus dicekoki obat penenang dan diancam jika tidak menurut juga akan dibunuh," ungkapnya.
Baca juga: Jatuh Sakit, Boy William dan Rossa Absen dari Ajang Pencarian Bakat Indonesian Idol Special Sesion
Perlakuan kelompok Ladies Jakarta Gengster ini juga kasar dan sadir. Gadis MA itu, juga gadis-gadis lain, kerap mendapatkan penyiksaan jika tidak melakukan keinginan yang diperintgahkan, dimasukan ke dalam ruang eksekusi.
"Dalam ruangan yang sempit dan gelap tangan diikat menggunakan lakban, saya disakiti macam-macam,” katanya.
Secara terpisah Pembina Mitra Reskrim Community (MRC) Kota Depok Ipda Sarwo Edi didampingi Sekjen Dewi mengungkapkan terbongkarnya kasus perdagangan manusia atau trafficking ini berawal ada laporan dari anggota MRC yang juga ormas FBR bahwa ada seorang warga berhasil kabur dari tempat penyekapan pelaku Gengster Jakarta.
Baca juga: Penculik Gadis 16 Tahun Beri Iming-iming Kerjaan dan Rp 50 Ribu
"Setelah mendapatkan laporan itu kita langsung mengecek ke rumah korban yang perbatasan antara Kecamatan Bojongsari - Depok dengan Pamulang-Tangerang Selatan, satu perumahan di Reni Jaya," ujarnya kepada Poskota didampingi Sekjen MRC Dewi di lokasi rumah korban. (win)