JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang digerebek dari sebuah rumah di Jalan Rambutan RT 04/10, Kelurahan Baru, Pasar Rebo, Jakarta Timur, mengaku akan dijadikan pembantu rumah tangga.
Nantinya, dalam setiap bulan bekerja, mereka dijanjikan upah sebesar 1.200 Riyal. Sri Utami, 40, salah satu calon TKI mengatakan, dirinya bersyukur bisa selamat dari hasil penggerebekan tersebut.
Pasalnya, ia baru sadar ketika petugas datang dan menyebut tempat penyalur tersebut tak memiliki izin pengiriman tenaga kerja.
“Alhamdulillah petugas datang dan mengamankan kami, karena saya juga tak tahu kalau di sini ilegal,” katanya, Rabu (23/12/2020).
Baca juga: Rumah Penampungan Calon TKI Ilegal Digerebek, 28 Wanita Diamankan BP2MI
Dikatakan warga asal Kediri, Jawa Timur ini, sebelum berangkat ke Jakarta ia dijanjikan bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Arab Saudi. Atas hal itu pun ia tertarik dengan pekerjaan tersebut setelah tergiur akan upah yang diberikan.
“Bilangnya nanti kerja jadi pembantu di Arab Saudi, nanti gajinya 1.200 Riyal," ujarnya.
Atas bujuk rayu dan janji-janji itulah, Utami mengaku ia berangkat dari daerah Malang, Jawa Timur bersama 10 orang lainnya.
Sebelum berangkat ia diminta membawa syarat KTP asli maupun surat nikah dan ijazah dan ia juga mendapat uang saku sebesar Rp3 juta.
"Saya sendiri di rumah ini sudah 15 hari, kalau yang lain nggak tahu sudah berapa lama. Cuma kita semua memang bingung karena belum tahu kapan berangkatnya," tutur Utami.
Baca juga: Rumah Tempat Penampungan TKI Ilegal Sudah Dua Kali Digerebek
Sebelumnya diberitakan, sebuah rumah di Jalan Rambutan RT 04/10, Kelurahan Baru, Pasar Rebo, Jakarta Timur, digerebek petugas Badan Pelindungan Pekerja Imigran Imigrasi (BP2MI). Sebanyak 28 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal ditemukan dari rumah tersebut.
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani mengatakan, penggerebekan yang dilakukan pihaknya setelah mendapat informasi dari warga. Pasalnya, di rumah tersebut sejak beberapa bulan ini dijadikan tempat penampungan TKI.
"Saat kami gerebek ditemukan 28 calon pekerja migran yang hampir diberangkatkan, sementara ada tiga sudah diberangkatkan ke Timur Tengah," katanya, Rabu (23/12/2020). (Ifand/tha)