​​​​​​​Suwasnih, pedagang sayur yang jadi korban hipnotis. (Ifand)

Kriminal

Pelaku Hipnotis Terus Berkeliaran di Jakarta Timur Sasar Emak-emak

Kamis 03 Des 2020, 16:36 WIB

JAKARTA - Pelaku kejahatan dengan modus hipnotis terus berkeliaran di Jakarta Timur dalam sepekan ini. Setelah sebelumnya seorang nenek menjadi korban, kali ini Rabu (3/12) emak-emak pedagang sayur di Jalan Kramat, Kelurahan Lubang Buaya, Cipayung, menjadi korban dengan alasan memberikan bantuan UMKM untuk pedagang.

Adalah Suwasnih (42), yang harus kehilangan uang sebanyak Rp3 juta yang merupakan hasil pinjaman ke sang adik.

Pelaku mengiming-imingi korban akan memberikan bantuan modal usaha atas dagangan sayur yang ia rintis selama ini. "Modusnya ngasih bantuan UMKM. Padahal menipu, saya tertipu Rp 3 juta," katanya, Kamis (3/12).

Baca juga: Usai Hipnotis Nenek Siti Judah, Pelaku Juga Beraksi ke Wilayah Condet

Diceritakan Suwasnih, peristiwa itu bermula saat pelaku yang merupakan seorang perempuan berusia sekitar 30 tahun datang ke warung sayurnya.

Saat tiba, pelaku berpenampilan layaknya pegawai pemerintah yang datang untuk melakukan pendataan. "Bilangnya mau mendata pemilik warung dan nanti akan memberikan bantuan usaha," ujarnya.

Selain mengaku pegawai pemerintahan, kata Suwasnih, pelaku juga mengaku sebagai putri ketua RW 02 tempatnya tinggal. Berbagai penjelasan pun disampaikan pelaku yang disebut akan membantu pedagang ditengah pandemi Covid-19 ini. "Minta fotokopi KTP sama KK katanya untuk diserahkan ke Kelurahan," tuturnya.

Baca juga: Nenek 69 Tahun Jadi Korban Hipnotis, Emas dan Uang Dibawa Kabur Pelaku

Awalnya, kata Suwasnih, dirinya sempat ragu atas pendataan yang dilakukan pelaku. Namun ia akhirnya yakin lantaran beberapa waktu ada rapat RT untuk warga penerima bantuan UMKM.

"Lama-lama itu orang ngobrol panjang lebar sama saya dan akhirnya kita juga seperti terhipnotis sama pelaku, percaya sama ucapan dia," tuturnya.

Saat itu, kata Suwasnih bukan hanya dia yang mengobrol, namun suaminya juga ikut larut dalam obrolan. Atas hal itu ia pun yakin kalau keduanya sudah terhipnotis, dan akhirnya pelaku minta uang Rp3 juta.

Baca juga: Belum Ada Konfirmasi, Penyidik Masih Tunggu Kehadiran HRS di Polda Metro Jaya

"Waktu minta uang, pelaku  bilang nanti total uang yang akan diterima mencapai Rp15 juta dari pemerintah," lanjut Suwasnih.

Pengaruh hipnotis yang cukup kuat, sambung Suwasnih membuat ia menjalankan berbagai cara. Pasalnya, uang itu didapat dari hasil meminjam ke sang adik yang rumahnya tak jauh dari tempat tinggalnya. "Akhirnya saya kasih uang Rp3 juta yang itu juga boleh pinjam ke adik saya," terangnya.

Usai uang dipegang, lanjut Suwasnih, pelaku mengaku akan mengantarkan ke kelurahan namun memintanya untuk mengganti baju dulu. Ia pun masuk ke rumah dan mengganti baju warna merah seperti yang diminta. "Tapi pas saya keluar habis ganti baju, itu orang sudah nggak ada. Saya pun sadar jadi korban hipnotis," pungkasnya. 

Baca juga: Ganja Dihapus dari Obat Berbahaya oleh PBB, Legal untuk Kebutuhan Medis

Sebelumnya diberitakan, seorang nenek warga RT 01/08, Kelurahan Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur, menjadi korban penipuan dengan modus hipnotis. Kalung emas seberat 10 gram dan uang Rp300 ribu dibawa kabur pelaku yang membuat korban tak sadarkan diri. 

Siti Judah, 69, yang menjadi korban hipnotis dari seorang wanita yang awalnya meminta data untuk memberikan bantuan sosial. Akibatnya, kalung emas seberat 10 gram dan uang Rp300 ribu miliknya digondol pelaku.

"Katanya mau kasih bantuan sosial (bansos) ke janda sama kaum dhuafa karena dia mau nikah. Tapi malah maling, tega banget, nipu nenek" katanya, Rabu (2/12). (Ifand/win)

Tags:
Pelaku Hipnotis Terus BerkeliaranPelaku HipnotispelakuhipnotisTerus Berkeliaranberkeliarandi Jakarta Timur Sasar Emak-emakjakarta timurSasar Emak-emakEmak-emak

Reporter

Administrator

Editor