PIMPINAN daerah menyambut positif kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim yang akan membuka Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka mulai Januari 2021.
Kita pun patut mengapresiasi dibukanya kembali aktivitas sekolah setelah lebih dari satu semester ditiadakan alias ditutup karena merebaknya Covid-19.
Yang menjadi soal adalah kesiapan masing-masing daerah menyelenggarakan KBM tatap muka dalam situasi angka penularan masih tinggi.
Pada Selasa (24 /11/2020) kasus positif bertambah 4.192 orang sehingga secara nasional menjadi 506.302 orang.
Utamanya di daerah yang menduduki posisi atas, sebut saja 10 besar sebagai penyumbang angka positif seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Baca juga: Tak Perlu Menunggu Esok Hari
Juga beberapa daerah yang belakangan meningkat angka pertambahan kasus positif.
Itulah sebabnya pelaksanaan kebijakan sekolah tatap muka sepenuhnya diserahkan kepada masing- masing wilayah.
Dalam pelaksanaannya, Kemendikbud memberikan wewenang sepenuhnya kepada gubernur untuk menentukan pembukaan sekolah tatap muka di daerah.
Ini dapat dimaknai, gubernur dengan pertimbangan tertentu berhak memutuskan apakah sekolah tatap muka sudah bisa dilaksanakan atau tidak.
Apakah sekolah tatap muka dengan adaptasi baru sudah bisa dilaksanakan di semua sekolah, semua tingkatan mulai PAUD, TK, SD hingga SMA.
Baca juga: Jangan Anggap Remeh
Atau hanya pada sekolah tertentu dan pada daerah tertentu saja.
Tentu, pertimbangan tak sebatas insfrastrukturnya, fasilitas pendukung protokol kesehatan (prokes), juga kesiapan tim pengajar.
Lebih - lebih kesiapan dari para siswa dan orangtua, wali muridnya.
Ingat! Anak - anak perlu pendampingan khusus dari orangtuanya dalam mematuhi prokes, terutama yang masih duduk di bangku SD, apalagi PAUD dan TK.
Ingat pula anak-anak masuk kelompok rentan terhadap penularan Covid-19.
Baca juga: Pekan Keprihatinan
Pengawasan perlu ekstra ketat, tak hanya dalam menjalankan 3M, juga potensi terjadinya penularan melalui sentuhan antar-teman setelah memegang benda yang telah terkontaminasi.
Jadi menggelar sekolah tatap muka yang aman dan nyaman di masa pandemi ini, tak sebatas menyiapkan regulasi, sarana dan prasarana, skema dan teknis penyelenggaraan, juga hal - hal yang non teknis yang hendaknya menjadi ekstra perhatian.
Kesiapan harus benar- benar total. Jangan karena kebijakan, lantas kesiapan dipaksakan. (jokles/tha)