Masyarakat Minta Penurunan Harga Pertalite Selamanya, Pengganti Bensin Premium

Selasa 24 Nov 2020, 08:45 WIB
Salah satu SPBU yang menjual pertalite dengan harga lebih murah.(ifand)ngisi bahan bakar. (Ifand)

Salah satu SPBU yang menjual pertalite dengan harga lebih murah.(ifand)ngisi bahan bakar. (Ifand)

JAKARTA – Beberapa Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) menurunkan harga jual pertalite khusus untuk kendaraan roda dua dan angkutan umum.

Namun hal itu dianggap dingin lantaran warga terlihat biasa dan tak terjadi penumpukan ditengah harga yang turun dari pasaran.

Seperti yang terlihat di SPBU Dewi Sartika, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (23/11/2020) yang terlihat sepi meski ada penurunan harga.

Tak terlihat antrian kendaraan yang mencoba membeli bahan bakar yang tengah turun harga itu.

Baca juga: Pengamat Nilai Pemerintah Mainkan Isu Baru untuk Hapus BBM Premium Diam-diam

"Saya malah nggak tahu kalau harga pertalite turun harga, ya lumayan lah jadi tambah banyak bensin motor saya," kata Lukman, 39, salah seorang konsumen, Senin (23/11/2020).

Ketika disinggung pengurangan harga itu sebagai upaya menghilangkan bahan bakar jenis premium, Lukman pun mengaku kaget. Karena upaya itu pastinya akan sangat memberatkan masyarakat.

Suasana di SPBU saat warga akan mengisi bahan bakar. (Ifand)

"Ya kalau tujuannya buat menghilangkan premium, mendingan nggak usah diturunin harganya, ini seperti akal-akalan," ungkapnya.

Lukman pun mengaku, saat ini masyarakat tengah dilanda bencana Covid-19 yang hingga kini menjadi musibah dunia. Banyak warga kesusahan dan bahkan tak sedikit yang di PHK akibat virus Corona ini.

Baca juga: Penghapusan BBM Premium Harus Diputuskan Tingkat Kabinet

"Istilahnya kita sudah jatuh hancur-hancuran ini pemerintah malah bikin kita di injak-injak dengan menghilangkan bahan bakar jenis premium," ungkapnya.

Atas hal tersebut, Lukman pun berharap pemerintah membatalkan rencana menghilangkan premium. Kalau memang harus hilang, setidaknya dilakukan ketika Covid-19 sudah hilang dan masyarakat sudah kembali normal.

"Premium ini masih dibutuhkan masyarakat kecil dan para sopir angkutan umum. Karena dari hal itu mereka mendapat lebihan," terangnya.

Lain halnya dengan Rifki, 38, pengojek online yang mengaku mendukung program tersebut dan berharap terus menerus. Karena hampir setiap hari ia harus mengisi bahan bakar motor yang digunakan untuk bekerja.

Baca juga: Harga BBM Tidak Turun, DPR Minta BPK dan KPK Periksa Pertamina

"Bagus banget, kalau bisa terus dibikin program pengurangan harga ini," ujarnya.

Ia juga mengaku dengan turunnya harga pertalite yang diturunkan ini terus sebagai pengganti harga premuim. Karena itu ia meminta program ini harus dilakukan selama enam bulan belakangan ini.

"Jangan nanti premium sudah nggak ada, dan pertalite harganya naik lagi, bisa pada demo nanti warga," pungkasnya. (ifand/tri)

Berita Terkait

News Update