9 Fakta Mengejutkan Seputar Tato, Paus Pernah Melarang di Eropa Barat

Sabtu 24 Okt 2020, 14:06 WIB
Banyak orang merajah atau memberi tato di tubuhnya sebagai "gaya hidup".

Banyak orang merajah atau memberi tato di tubuhnya sebagai "gaya hidup".

Hal ini diungkap dari penemuan sebuah kerangka yang diawetkan bernama Tyrolean Iceman, yang kulitnya masih utuh, juga memiliki tanda-tanda tato. 

Kaki, pergelangan kaki, pergelangan tangan, dan tulang belakangnya ditutupi salib dan garis paralel. 

Ketika kerangka itu di-X-ray, diketahui bahwa tato itu berada di sendi yang sakit, kemungkinan kala itu tato digunakan untuk "menyembuhkan" penyakit dan mengobati rasa sakit.

Tato Barbie
Boneka ikonik, Barbie, dirilis sebagai serial terbatas bernama Butterfly Art Barbie pada akhir 90-an. 

Karena tato tidak biasa maka seperti sekarang (menandakan kelas rendah di Amerika), ini menyebabkan banyak permusuhan. 

Barbie datang dengan satu set stiker kupu-kupu yang bisa (opsional) ditempatkan di tubuh boneka sebagai tato. Jalur dengan cepat dihentikan

Asal Kata Tato 
Kata "tato" berasal dari kata onomatopoeic Polinesia "ta" yang menggambarkan suara tato yang menghantam kulit manusia. 

Sampai kata ini ditemukan oleh Joseph Banks, tato biasa disebut sebagai "tanda" dan "tusukan" di sebagian besar Eropa.

Boleh jadi penggunaan bahan tinta tato paling umum yang digunakan biasanya mengandung produk berbahan baku dari hewan. 

Jika ragu, utamanya bagi seorang vegetarian atau vegan, Anda bisa bertanya terlebih dahulu kepada penyedia jasa tato yang Anda jumpai, apakah bahan baku tinta dari tubuh hewan atau bukan.

Paus Melarang Tato
Pada tahun 787, Paus Adrian I melarang tato. Ini termasuk tato pada gladiator, budak, dan penjahat. 

Sejak saat itu, pengggunaan tato mulai berkurang di sebagian besar Eropa Barat. (trb)

Berita Terkait
News Update