JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyampaikan, akibat pandemi Covid-19 angka kemiskinan di Jakarta naik sekitar 1,11 persen.
Ariza sapaan akrabnya menyampaikan, berdasarkan data dari BPS DKI sebelumnya angka kemiskinan berada di kisaran 3,42 persen, pada bulan September 2019, setelah virus Corona mewabah di Jakarta menjadi 4,53 persen.
"Pandemi ini tidak hanya mengancam sektor kesehatan, namun juga sektor ekonomi, BPS menyatakan pandemi Covid-19, berdampak pada jumlah angka kemiskinan naik, penduduk miskin sebanyak 1,63 juta orang dibandingkan periode september 2019," ungkap Ariza, dalam diskusi virtual, Jumat (2/10/2020).
Dikatakannya, timbulnya angka kemiskinan di Jakarta naik akibat pandemi Covid-19 ini, sepenuhnya masuk ke dalam jangkauan perlindungan dan jaminan sosial Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI.
Oleh karena, lanjut Ariza, hal ini menjadi persoalan yang sangat penting untuk Pemprov DKI, membuat program perlindungan sosial yang terintegrasi dan tepat sasaran.
"Pemprov DKI telah menggulirkan program perlindungan sosial di masa pandemi ini, seperti Bansos dengan total penerima mencapai 2,46 juta KK. Bansos disalurkan bagi warga di sejumlah wilayah DKI jakarta dan kepulauan Seribu," sambungnya.
Untuk pendanaan bantuan sosial tersebut, dirinya menyebut, dari berbagai sumber, terutama dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) telah dialokasikan oleh Pemprov DKI untuk membantu warga miskin.
"Bantuan tersebut yang dibagi ke tiga bentuk, yakni Bansos, Pengobatan dan Stimulus fiskal (ekonomi)," ujarnya. (Yono/win)