Komisi IV DPR Mendukung Bulog Melaporkan Temuan Beras Plastik
Jumat, 16 Oktober 2020 17:57 WIB
Share
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi saat mengunjungi Gudang Bulog di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

JAKARTA – Beras plastik tampaknya bukan isu lagi. Hal itu setidaknya ada informasi yang didapat Komisi IV DPR saat kunjungan ke Purwakarta. Aalah Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Jawa Barat yang menemukan adanya beras plastik itu, dan akan dilakporkan ke Kejaksaan.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi mendukung penuh langkah Bulog Divisi Regional (Divre) Jawa Barat melaporkan kasus temuan beras plastik di Purwakarta kepada Kejaksaan Negeri Purwakarta belum lama ini.

Menurutnya, pengusutan kasus ini sangat penting untuk pemulihan nama baik Bulog yang selama ini sudah baik di mata masyarakat.

Baca juga: Di Bulog, Jenderal Polisi Pun Tak Ditakuti Para Mafia Beras

"Saya senang kasus ini ditangani Kejaksaan, agar terbukti siapa oknum yang bermain-main mensuplai beras pada masyarakat yang di dalamnya ada biji plastic. Ini kan memberi ancaman pada kesehatan masyarakat yang sangat serius," tegas politisikus Fraksi Partai Gokar ini, saat mengunjungi Gudang Bulog wdi Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (15/10/2020).

 Dedi menceritakan, sejak dulu dirinya suka memeriksa kualitas beras Bulog dari waktu kewaktu. Sampai suatu ketika ia menemukan satu karung beras berbiji plastik, Dedi sangat menyesal, karena selama ini ia meyakini kualitas beras Bulog sangat baik. “Mudah-mudahan segara diumumkan oleh Kejaksaan siapa oknum yang bermain," harapnya.

 Legislator dapil Jawa Barat VII ini meminta kepada Bulog agar kasus ini tidak menambah beban yang dipikul Bulog. “Apalagi Bulog masih harus menanggung beban setoran Bank yang setiap bulan relatif masih tinggi. Tapi pada waktu tertentu juga harus bisa menyediakan beras untuk darurat. Seperti kemarin, didorong harus mengeluarkan beras saat pandemi Covid-19,” paparnya.

Baca juga: Biar Aman Dikonsumsi, Berikut Tips Memilih Beras Berkualitas

 Ia berharap, program pemerintah terintegrasi dengan bantuan pangan non tunai dari Bulog. Dengan begitu, Bulog akan mengisi stok bantuan pangan ke setiap daerah. “Jangan hanya ketika susah dia diperlukan, ketika mudah dia ditinggalkan. Menurut saya susah dan mudah harus menjadi mitra utama," pungkasnya. (win)