JAKARTA - Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengapresiasi sejumlah stasiun televisi yang memutar kembali film pengkhianatan G30S/PKI.
Hal ini dinilai sebagai bagian dari upaya membangun kesadaran sejarah dalam mengukuhkan nasionalisme bangsa, sekaligus menolak lupa kekejaman PKI. Namun, di masa pandemi saat ini diharapkan masyarakat cukup menonton di rumah masing-masing.
Menurut Anggota Komisi I DPR ini, G30S/PKI merupakan peristiwa kelam dalam sejarah bangsa Indonesia dalam mempertahankan dasar negara Pancasila dan UUD 1945.
"Kekejaman PKI nyata dan tidak terbantahkan, baik pada peristiwa 1948 maupun 1965, terlalu banyak saksi sejarah yang dapat menceritakan secara terang benderang," kata Jazuli dalam keterangannya kepada Poskota.co.id, di Jakarta, Selasa (29/9/2020).
Baca: Isu PKI Kembali Digaungkan, Aktivis: Untuk Pemanasan Pemilu 2024
Baca: Polisi Selidiki Kematian Jurnalis Pembuat Dokumenter G30S PKI
Baca: Wakil Ketua DPR: Masyarakat Boleh Nonton , Boleh Juga Tidak Film G30S PKI
Jazuli melanjutkan, PKI membunuh para ulama, santri, pejuang, hingga pucuk pimpinan/ para jenderal TNI yang berjasa besar bagi republik ini. Lebih dari itu, yang patut dicatat PKI melancarkan propaganda adu domba dan pecah belah di antara anak bangsa yang itu merupakan ajaran doktrin komunis dalam mencapai tujuannya.
"Film G30S/PKI penting sebagai pengingat agar kita tidak lupa kekejaman PKI di masa lalu. Agar kita selalu waspada strategi adu domba dan pecah belah di antara anak bangsa ala komunis yang bisa saja mucul dan berkembang baik sekarang maupun di masa datang," tegasnya.
Baca juga: Kubu Prabowo: Jangan Sebut Jokowi Itu PKI, Tidak Mungkin
Anggota DPR Dapil Banten ini menekankan agar sebagai sebuah bangsa jangan sampai masuk perangkap adu domba dan pecah belah seperti kelakuan PKI. Sebaliknya kita makin kokoh dalam persatuan dan kesatuan karena terbukti seluruh propaganda PKI gagal total karena sikap tersebut.