Putranya Tenggelam di Kali BKB, Ayah Korban Langsung Menyelam di Air yang Hitam Pekat

Sabtu 01 Agu 2020, 18:10 WIB
Tim SAR mesih mencari bocah yang tenggelam di BKB.

Tim SAR mesih mencari bocah yang tenggelam di BKB.

JAKARTA – Alif, bocah 7 tahun, yang ternggelam di Kali Banjir Kanal Barat (BKB), belum juga ditemukan. Hingga sore ini Tim SAR masih mencarinya. Eko Basuki, ayah korban,  mengatakan bahwa anaknya tak biasanya main di pinggir kali.

Namun hari itu, Jumat (31/7/2020), dirinya tiba-tiba dikejutkan oleh teriakan keponakannya yang mengatakan,  Alif (7), tenggelam di kali Banjir Kanal Barat (BKB), Palmerah, Jakarta Barat.

"Saya enggak tahu persis bagaimana kejadiannya. Tapi sore itu, ponakan saya tiba-tiba lari ke rumah dan teriak, 'bapak, ibu, Alif tenggelam,'" ujar Eko menirukan keponakan, ditemui di Kali BKB, Jakarta Barat, Sabtu (1/8/2020).

Sontak, Eko langsung berlari ke arah lokasi sang putra tenggelam. Namun begitu tiba di lokasi, sang anak tak lagi dalam pandangan. Tubuhnya sudah tenggelam ke dalam kali tersebut.

Tak pasrah begitu saja, Ia pun menyelam ke dalam kali tersebut. Tetapi sayang, kondisi air kali yang hitam pekat, membuat jarak pandang di dalam air sangat pendek. Sehingga pencariannya pun nihil.

Menurut Eko, dia tak sendirian mencari sang putra. Warga sekitar yang melihat dan mengetahui informasi tersebut langsung bergotong royong membantu Eko. Namun, pencarian itu tak jua membuahkan hasil.

"Saya dari pukul 15.00 WIB, sejak diberi tahu anak saya tenggelam, saya nyelam ke kali itu. Tapi kalinya memang hitam, jarak pandang saya jadi pendek, saya juga engga bisa nyelam terlalu dalam karena kondisi tersebut," kata Eko.

"Warga sekitar juga ikut ngebantu pas liat saya. Damkar itu datang sekitar 20 menit kemudian," sambungnya.

Pencarian itu pun berlanjut hingga siang tadi. Tetapi hingga pukul 14.00 WIB, jasad korban sayangnya belum jua ditemukan. Jasad korban memang sempat timbul di permukaan air, namun hanya beberapa detik sebelum kembali hilang dan tenggelam. 

"Ya harapannya tentu segera ketemu. Walaupun saya sudah ikhlas, tapi saya ingin jasadnya segera ditemukan," serunya.

Ia mengungkapkan, sang anak biasanya tidak mai di pinggir kali. Biasanya, putranya itu hanya melihat teman-temannya bermain dari atas saja. Tapi entah apa yang terjadi hari itu sehingga sang anak terpeleset ke dalam kali.

"Saya juga engga tahu. Biasanya dia di sini (atas) ngeliatin temennya aja main dekat kali. Karena dia engga berani kalau main dekat kali. Saya juga engga tau kejadian pastinya karena engga di sana," ungkap Eko.

"Tapi saat itu, dia sedang bersama sepupu dan dua temannya. Pas jatuh itu, sepupunya sempat membantu anak saya, narik tangannya. Tapi karena mereka seumuran, tenaganya pun engga kuat. Jadi keponakan saya akhirnya lari dan beri tahu saya," ucapnya.

Sebelumnya diketahui, seorang bocah berusia tujuh tahun tenggelam di Kali Banjir Kanal Barat (BKB), Jakarta Barat, Jumat sore (31/7/2020).

Diduga, bocah tersebut telah tewas tenggelam. Namun hingga kini, jasad bocah tersebut masih belum ditemukan.

Kepala Seksie Operasional (Kasie Ops) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat Eko Sumarno mengatakan, pihaknya masih melakukan pencarian terhadap bocah itu.

"Korban masih belum ditemukan," ujar Eko saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (1/8/2020).

Adapun bocah tujuh tahun itu berinisial BMR dan merupakan warga Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat. disebutkan saat kejadian korban tengah bermain dengan teman-temannya di pinggir kali. Namun tiba-tiba dikabarkan bocah itu tenggelam ke kali. (firda/win)

News Update