ADVERTISEMENT

Menjaga Kesehatan Mental di Era Pandemi Covid-19 (bagian 2)

Selasa, 5 Mei 2020 07:00 WIB

Share
Menjaga Kesehatan Mental di Era Pandemi Covid-19 (bagian 2)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Oleh: dr. Andrianto Purnawan SpBS

(Ketua Tim Pelaksana Percepatan Partispasi Masyarakat Penanganan Pandemi Covid PB IDI)

 

PADA tulisan terdahulu, kami sudah menjelaskan dampak covid-19 di antaranya adalah  terganggunya kesehatan mental penduduk di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia.

Menyikapi dampak covid-19 di bidang kesehatan mental, maka WHO telah mengantisipasinya dengan menyusun panduan menjaga kesehatan mental dalam rilisnya “Mental health and psychosocial considerations during the COVID-19 outbreak”18 Maret 2020. Ringkasan dari panduan WHO tersebut adalah:

Panduan bagi masyarakat dan Panduan bagi tenaga kesehatan. Ada 11 point yang sudah dijelaskan, di antaranya covid-19 bisa mengenai siapa saja, minimalisir menonton, membaca atau mendengarkan berita tentang covid-19 serta jaga kesehatan sepanjang waktu dan lainnya.

Berikutnya, saran untuk pimpinan rumah sakit.

1. Penting bagi pimpinan rumah sakit untuk melindungi semua staf agar terhindar dari stres berkepanjangan dan perburukan kesehatan mental selama penanganan covid-19. Pimpinan rumah sakit harus fokus bahwa pelayanan kesehatan terhadap covid-19 yang dilakukan bukan dalam jangka waktu singkat, namun bisa berkepanjangan sehingga diperlukan strategi-strategi kebijakan jangka panjang.

2. Pastikan pimpinan rumah sakit melakukan komunikasi yang bagus dan akurat terhadap semua staf. Lakukan rotasi pegawai untuk meminimalisir stres. Gabungkan pegawai yang berpengalaman dan kurang berpengalaman agar bisa saling berbagi ilmu. Berikan kelonggaran bagi pegawai yang terkena stres untuk melakukan pemulihan. Berikan dukungan kepada semua staf dengan cara membangun komunikasi yang baik.

3. Pastikan bahwa semua staf bisa mendapat akses layanan kesehatan mental dan pimpinan rumah sakit harus memfasilitasi layanan tersebut. Penting juga memberikan keteladanan bahwa pimpinan rumah sakit yang paling siap mentalnya dari gangguan stres.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Yulian Saputra
Editor: Yulian Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT