PERABOI Minta Pasien Kanker Masuk Prioritas Penerima Vaksin Covid-19

Kamis 11 Feb 2021, 09:08 WIB
dr. Walta Gautama, SpB(K)Onk dalam webinar. (ist)

dr. Walta Gautama, SpB(K)Onk dalam webinar. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID –  Persatuan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI) meminta pemerintah memprioritaskan pasien kanker padat dalam program vaksinasi Covid-19. 

Pasalnya, kelompok ini berisiko mengalami gejala berat sampai kematian apabila terinfeksi oleh virus corona.

Ketua Umum PERABOI, dr. Walta Gautama, SpB(K)Onk mengatakan, angka kejadian pasien kanker padat di Indonesia saat ini cukup tinggi. Angka kematiannya juga lebih tinggi dari populasi pasien nonkanker.

Baca juga: Gelar FGD PPKM Mikro, Kapolres Serang: Jangan Lengah, Covid-19 Masih Mewabah

"Di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta sebagai pusat kanker nasional, dalam setahun masa pandemi ini tercatat 359 pasien kanker dirawat dengan kasus Covid-19. Dari jumlah itu, tercatat kasus kematian sebanyak 23 persen," ungkap Walta .

Hal tersebut disampaikannya dalam webinar 'Pentingnya Vaksinasi bagi Pasien Kanker' pada Rabu (10/2/2021), yang diselenggarakan PERABOI dalam rangka peringatan Hari Kanker Sedunia.

Walta menambahkan, angka ini jauh lebih tinggi dari rata-rata kematian pada populasi nonkanker.

Baca juga: Gelar FGD PPKM Mikro, Kapolres Serang: Jangan Lengah, Covid-19 Masih Mewabah

"Dan, saat ini berdasarkan data Satgas Nasional Covid-19, dari seluruh pasien Covid-19 dengan komorbid, kanker menempati urutan kedelapan dengan jumlah 1,8 persen dari total jumlah pasien Covid-19 dengan komorbid," sambung Kepala Instalasi Kamar Bedah RS Kanker Dharmais Jakarta ini.

Walta menjelaskan, data yang berhasil dihimpun PERABOI dari berbagai rumah sakit rujukan Covid-19 di Indonesia juga sangat memprihatinkan. Di RS Hasan Sadikin Bandung, dari total yang terinfeksi covid sebanyak 2.111 pasien yang meninggal 276 pasien dan 32 pasien diantaranya meninggal dengan kanker (12 persen).

Sementara di RS Sanglah Bali, lanjut Walta, ada 66 pasien kanker dari total 1.705 yang terkonfirmasi covid dengan angka kematian 23 persen.

Berita Terkait
News Update