ADVERTISEMENT

Tangani Pasien Covid 19, dr Andika Sehari Mandi dan Ganti Baju 5 Kali

Senin, 4 Mei 2020 08:45 WIB

Share
Tangani Pasien Covid 19, dr Andika Sehari Mandi dan Ganti Baju 5 Kali

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA – Wabah Covid 19 hingga saat ini terus menyerang masyarakat dan membuat beberapa wilayah di Indonesia menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Dan ditengah pemerintah yang berupaya mencegah Covid 19 agar tak semakin menjangkit ke banyak orang, sudah hampir sebulan belakangan ini para tim medis yang berada di garda terdepan pun harus kerja ekstra keras. 

Meski semua pekerja diminta bekerja dari rumah, namun tidak dengan mereka yang terus berjuang siang dan malam untuk memberikan kesembuhan bagi masyarakat yang terjangkit Covid-19.

Padahal pekerjaan yang mereka lakukan itu sebenarnya lebih mendekatkan mereka dengan virus. Tak ayal, sudah cukup banyak juga dokter, perawat, hingga tenaga medis lainnya yang ikut terjangkit bahkan meninggal dunia. 

Salah satunya adalah dr. Andika Chandra Putra (43),  dokter spesialis penyakit paru yang menangani pasien covid 19 di RS Persahabatan, Jakarta Timur.

Setiap hari ayah tiga anak ini harus berjibaku menangani pasien bersama dengan rekan-rekan seprofesinya. "Alhamdulillah masih mendapat kepercayaan untuk membantu merawat dan menyembuhkan masyarakat," katanya, Minggu (3/5).

Meski begitu, dr. Andika juga mengaku harus super ekstra hati-hati dalam menangani pasien yang terjangkit virus Covid 19 ini.  Karena yang dihadapinya adalah virus membahayakan dan mematikan. "Yang penting kita banyak berdoa dan selalu hidup bersih agar terhindar dari virus ini," ujarnya.

Karena saking ektra hati-hatinya, dr. Andika mengaku ia  memiliki ritual khusus selama menangani pasien Covid 19. Pasalnya, dalam satu hari ia paling sedikit harus mandi dan ganti baju sebanyak lima kali. "Yang penting setiap hari bersih-bersih diri, karena dengan bersih, kita tidakakan terjangkit virus ini," tuturnya. 

Upaya yang dilakukan dirinya, kata dr. Andika, agar orang-orang disekelilingnya bisa tenang bertemu dengannya. Hal itu itu juga untuk menciptkan keamanan diri, keluarga dan orang sekeliling. "Yang membuat kita sedih, ada perawat yang sudah bersih-bersih sampai beberapa kali, tapi di tempat kosnya diusir juga. Kasian mereka," ungkapnya.

Menurutnya, ia bersama tim medis lainnya bahkan sempat tidak pulang ke rumah selama dua minggu. Karena harus menangani puluhan ABK Kapal Pesiar Diamond Princess yang dikarantina di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Tri Haryanti
Editor: Tri Haryanti
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
1 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT