ADVERTISEMENT

Pemprov Jateng Siapkan Asuransi Bagi Petani yang Gagal Panen

Sabtu, 18 Januari 2020 13:55 WIB

Share
Pemprov Jateng Siapkan Asuransi Bagi Petani yang Gagal Panen

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SEMARANG – Hujan yang terus mengguyur wilayah Jawa tengah, membuat ribuan hektar sawah di sejumlah wilayah tergenang banjir . Dari jumlah itu, sebanyak 154 hektare lahan sudah mengalami puso atau gagal panen.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng Suryo Banendro, dalam kurun waktu Desember 2019 -Januari 2020, total lahan pertanian yang terendam air akibat cuaca ekstrem 5.722 hektare. Luasan lahan ini tersebar di 12 kecamatan.

Karena itulah Pemprov Jateng telah menyiapkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Tiap hektare lahan puso akan mendapatkan uang Rp6 juta tanpa premi.

“Untuk yang puso kami siapkan AUTP. Tahun 2020, dari APBD Jateng 35.000 hektare dan dari pusat ada 200.000 hektare. Untuk yang dari provinsi itu tanpa premi, kami yang tanggung,” kata Suryo.

Ia menyatakan, asuransi itu hanya diberikan untuk lahan puso. Sebab, lahan yang mengalami puso tidak bisa diharapkan untuk tumbuh kembali.

“Beda kalau banjir, masih bisa hidup. Atau tergenang tapi tidak keseluruhan, ada batang yang muncul lebih tinggi dari air. Itu kemungkinan masih bisa tumbuh,” ujarnya.

Menurutnya, asuransi itu akan diberikan kepada petani yang sudah terdaftar, melalui kelompok-kelompok tani resmi yang terdaftar di Kementerian Pertanian.

“Nanti, laporannya bisa lewat kelompok tani masing-masing. Kami akan cek, benar puso atau tidak. Klaim asuransi paling lama tiga bulan sudah cair. Itu sudah cepat,” terangnya.

Selain AUTP, pihaknya juga menyediakan pinjaman alat untuk tanam secara gratis bagi lahan puso yang akan ditanai lagi. Di antaranya traktor, alat tanam mesin dan pompa.

“Sementara bantuan benih lewat kabupaten karena penganggaran ada di kabupaten. Ini untuk percepatan tanam lagi,” paparnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Redaksi
Editor: Redaksi
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT