ADVERTISEMENT

Masuk Pemukiman, Sekelompok Kera Lukai Anak dan Rusak Kebun Warga

Kamis, 4 Juli 2019 16:38 WIB

Share
Masuk Pemukiman, Sekelompok Kera Lukai Anak dan Rusak Kebun Warga

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG - Warga di sepanjang bantaran Sungai Cibanten, di antaranya Kampung Unyur, Kelurahan Unyur dan Komplek Taman Lopang Indah, Kelurahan Lopang, Kecamatan Serang, Kota Serang, dibuat resah. Mereka khawatir dengan adanya beberapa kera liar yang masuk pemukiman warga. Sejumlah warga menyebutkan kemunculan kera liar ini mengganggu karena merusak tanaman kebun juga menyerang warga. Bahkan ada tiga anak yang diserang. Taufik, warga, Taufik mengatakan sudah beberapa beberapa bulan ini kera tersebut menggangu aktivitas warga. "Ada yamg melihat ada tiga ekor kera, termausk yang seukuran anak kambing," ujar Taufik kepda watrawan, Kamis (4/7/2019). "Kami khawatir karena kera tersebut sering nyerang, mencakar anak-anak, secara tiba-tiba." Menurutnya, biasanya kera tersebut menyerang saat warga beristirahat. Beberapa kali menyerang anak-anak yang baru selesai mandi di Sungai Cibanten atau bermain di kebun. "Kami sudah berusaha menangkapnya dengan membuat jebakan untuk kera betina yang diikat di pohon. Tapi upaya itu belum mampu untuk menjinakan kera liar tersebut," katanya. Hal senada disamppaikan Maman, warga Taman Lopang Indah. Ia menyjebut ada beberapa kera merusak kebun milik tetangga. Tak hanya memakan hasil kebun, gerombolan kera ini juga memakan telur ayam. "Ini baru kali ini terjadi, mungkin di habitatnya sudah tidak ada makanan lagi sehingga harus masuk pemukiman," kata wargfa yang sudah 13 tahun tinggal di perumahan itu. Mendapati keluhan warga, Tuwuh Rahadianto Laban, Kepala Resort Konservasi Wilayah III Banten mendatangi kampung tersebut. Ia bersama dua anggota memasang jebakan di area kera keluar ke pemukiman warga. Caranya dengan menggunakan kandang yang berisi makanan yang disukai hewan mamalia itu. "Kami coba gunakan kandang ini, biasanya berhasil. Coba aja nanti hasilnya gimana. Bisa aja kita panggil dokter hewan dengan menembak hewan tersebut dengan senapan bius. Tapi kami coba cara ini dulu," ujarnya. Ia mengaku tidak mengetahui status kepemilikan kera tersebut, apakah milik warga atau datang tiba-tiba ke kampung Unyur. Tapi kayaknya melihat kondisi kampung sekitar, monyet ini dilepaskan warga yang sudah bosan memeliharanya atau alasan lain. Makanya kami imbau pada warga untuk melaporkan ke petugas BKSDA setempat jika memiki hewan peliharaannya ke alam bebas. Supaya tidak membahayakan warga sekitar. Karena biasanya hewan primata membawa penyakit hepatitis atau rabies," terangnya. (haryono/yp)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT