ADVERTISEMENT

Gas 3 Kg Langka, Warga Purwakarta Gedor-gedor Pintu Rumah Pengecer

Senin, 13 Mei 2019 20:02 WIB

Share
Gas 3 Kg Langka, Warga Purwakarta Gedor-gedor Pintu Rumah Pengecer

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

PURWAKARTA - Belum reda kekalutan warga akan kenaikan harga kepokmas (kebutuhan pokok masyarakat) di awal bulan puasa, kini masyarakat Purwakarta, Jawa Barat, didera kesulitan memperoleh gas 3 kg. Kelangkaaan gas melon ini dirasakan masyarakat di sejumlah kecamatan di Purwakarta. Mak Wati, 54, warga Kecamatan Purwakarta, mengaku sulit memperoleh gas 3 kg dalam sepekan ini. "Mak,pernah kelimpungan saat memasak makanan sahur gas habis. Terpaksa Mak menggedor-gedor pintu rumah pengecer tapi lagi kosong,"ungkapnya, Senin (13/05/2019). Beruntung, kenang dia, ada tetangganya yang berempati meminjami sementara gas hingga akhirnya Mak Wati sekeluarga bisa melahap makan sahur. "Enggak tahu, kok jadi susah gini dapetin gas," keluhnya. Hal sama dialami warga Pasawahan, Neng Yeni, 38. Menurut dia, sudah mau dua minggu sejak awal puasa kesulitan membeli gas melon. Diakuinya, untuk mendapatkan gas 3 kg dia harus mencarinya kesejumlah warung dan pangkalan di luar desa bahkan luar kecamatan. "Saya sempat mencari ke Desa Maracang, tetap saja tidak dapat,'' ungkapnya. Pantauan Pos Kota mengisyaratkan, kelangkaan gas 3 kg diduga dimanfaatkan oknum menaikan harga melampaui HET Rp 16.000. Ditingkat pengecer terjadi kenaikan bervariasi dari Rp 25 sampai Rp 28 ribu pertabung dari harga seharusnya Rp 19.000 pertabung. Karena butuh, masyarakat tetap membelinya. "Kan butuh, jadi berapun saya beli. Yang repot itu, sudah harganya melambung barangnya tidak ada," ucapnya. Dia heran kelangkaan kenapa kerap terjadi pada awal awal Ramadhan. "Kesannya jadi problem rutin tahunan setiap masuk puasa. Saya jadi suudzon ada sesuatu yang tidak beres. Pemerintah diharapkan cepat turun tangan menertibkan kondisi ini,"pungkasnya.(dadan/win)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT