ADVERTISEMENT

Licin, Perlintasan Kereta Api di Sukabumi Bahayakan Pemotor

Senin, 18 Februari 2019 16:16 WIB

Share
Licin, Perlintasan Kereta Api di Sukabumi Bahayakan Pemotor

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SUKABUMI - Para pengendara, khususnya pemotor mengeluhkan kondisi perlintasan Kereta Api Pangrango, jurusan Sukabumi-Bogor, di Kampung/Desa Nyangkowek, Kecamatam Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Soalnya, hampir sebulan terakhir lintasan ulat besi itu membahayakan para pengendara, karena posisi bantalan rel lebih tinggi dari jalan sehingga menyulitkan pengendara, khususnya pemotor yang sering tergelincir hingga terjatuh. Pengamatan di lokasi, Senin (18/2/2019), para pengendara baik roda empat terutama sepeda motor ketika melintasi perlintasan rel yang memotong Jalan Siliwangi tersebut terpaksa menurunkan kecepatan laju kendaraannya, karena takut tergelincir terutama saat hujan. Bahkan, tidak sedikit pemotor terpaksa turun dan mendorong kendaraannya untuk melewati bantalan rel. Sementara, pengendara mobil begitu melindas rel harus pelan karena kondisi jalannya rusak. Dampaknya, laju kendaraan dari lokasi ke arah Bogor maupun Sukabumi menjadi padat merayap. "Jadi jalan di pinggir relnya rusak, lebih tinggi relnya. Pemotor cukup kesulitan ketika melintasinya, apalagi kalau saat hujan," keluh pemotor Robiana (28). Rawin (45), pemotor lainnya berharap kondisi perlintasan segera diperbaiki. Kalau dibiarkan, kata dia, pasti akan lebih banyak makan korban. "Kalau tidak hati-hati pasti jatuh, apalagi kalau hujan. Belum lagi kalau malam hari, lama-lama pasti banyak yang jatuh terutama roda dua," ungkapnya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi, Asep Japar memastikan bakal segera menurunkan tim teknis ke perlintasan tersebut. "Begitu dapat informasi ini, kita akan cek kelapangan oleh tim teknis dari PU," tandasnya. (sule/tri)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT