ADVERTISEMENT

Dai Muda Ini Giat Berdakwah di Kalangan TKI

Sabtu, 16 Februari 2019 06:50 WIB

Share
Dai Muda Ini Giat Berdakwah di Kalangan TKI

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

MENJADI mubaligh di jaman milenia memerlukan pemahaman yang bagus terhadap perkembangan teknologi. Utamanya menyangkut pemanfaatan gawai atau ponsel yang beraplikasi internet. Adalah Nur Anwar Amin atau yang akrab disapa Adji Nung, 46, seorang mubaligh dari Pondok Pesantren (Ponpes) Attaqwa, Ujung Harapan, Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat yang memanfaatkan teknologi itu untuk berdakwah. “Sekarang jamannya dunia dalam genggaman tangan. Apa pun peristiwa di dunia dapat dilihat dalam hitungan menit malah detik,” ujar Adjie Nung. Karena itulah Adjie Nung yang dikenal sebagai dai muda, sering membawa jema’ah untuk berdakwah ke beberapa tempat di luar negeri, terutama ke lokasi-lokasi yang banyak tenaga kerja Indonesianya. “Biasanya, kami melakukan Safari Dakwah ke beberapa negara yang banyak TKI nya,” ujar Adji Nung yang dalam waktu dekat ini akan berdakwa ke Penang, Malaysia. Kemudian dari kegiatan dakwah itu diunggah lewat media sosial, baik instagram, twitter, facebook maupun Whatsapp Grup. “Banyak yang komentar dan ingin mengaji bareng di lokasi mess TKI,” kata ayah empat anak ini. Karena itulah, sudah banyak daerah TKI yang disambanginya, mulai Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam dan Hong Kong. Umumnya, kata Adjie Nung, mereka mengobati kerinduan terhadap tanah air. ”Banyak yang kangen tanah air, saat saya tanya. Tapi mereka mengaku juga berada di luar negeri karena cinta keluarga,” kata Adjie Nung. TAKBIR AKBAR Di Penang, menurut lelaki yang pendidikan dasarnya di Pesantren Attaqwa dan kuliah di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir ini, pihak Ikatan Pekerja Muslim Indonesia menyelenggarakan Takbir Akbar menyambut Ramadan. “Mereka menyelenggarakan kegiatan di sebuah Surau dan biasanya dihadiri ribuan pekerja umumnya Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang ada di sekitaran Penang, Malaysia,” jelas Adjie Nung. Berbekal pengalaman berdakwah ke kantong-kantong TKI di luar negeria, Adjie Nung, jadi hapal karakter jamaah yang ada di sana. “Ada perbedaan jamaah TKI di Malaysia dengan Hongkong,” jelas Adjie Nung, sambil mengatakan di Hongkong, dia pernah meng-Islamkan warga Hongkong. Di Hongkong, menurut Adjie Nung, yang juga produser Film Rindu Baitulloh dan sering main di sinetron Azab di teve swasta ini, banyak TKW asal Indonesia terutama yang berhijab dijadikan penjaga outlet makanan siap saji dan tentu saja membanggakan. “Jadi banyak warga muslim yang ada di Hongkong tidak ragu mengkonsumsi makanan yang dijajakan,” jelasnya. (saban/fs)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT